1
Bar itu buka sejak zaman Belanda,
dulu ruang kelas dengan papan tulis bisu.
Sekarang pintunya menganga, bau tuak,
kursi kayu berlubang seperti harapan yang goyah.
Seorang lelaki berkata, "Kita makan di lantai,
kalau dapur terlalu sempit untuk keadilan."
2
Di luar, awan membentuk wajah seorang imam,
tawanya pecah seperti genting tua.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!