Mohon tunggu...
Gilang Nugraha
Gilang Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Jr. Content Writer

untuk mendukung silahkan donasi di https://saweria.co/Gilangn isi konten Harian

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Sebuah Sistem Penyebab "Perang Dunia Ketiga" Bernama Algoritma

7 Januari 2021   07:51 Diperbarui: 7 Januari 2021   08:00 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Namun apakah selamanya berita tersebut memunculkan suatu kebenaran? nyatanya tidak namun karena hal itu sesuai dengan apa yang kita cari maka suka tak suka perhitungan kita dalam melihat suatu website pun dihitung berapa sekian lama dalam bentuk persentasi.

Monetisasi adalah bagaimana suatu hal bisa diperjual belikan tergantung dari berapa banyak iklan yang muncul pada suatu sosial media ya memang suatu start-up tidak akan jalan bila tidak ada suatu biaya yang masuk pada media tersebut. Namun justru lama kelamaan berita yang muncul bukanlah berita yang menunjukan tentang fakta namun sekedar berita yang akan banyak disetujui oleh orang-orang dan di sanalah suatu iklan disisipkan.

Beberapa mantan karyawan dari perusahaan seperti google, facebook, pinterest, twitter, dan instagram pun yang dulu menjalankan suatu sistem algoritma ini sempat khawatir dengan hal ini bahkan ketika salah satu karyawan google membahas tentang berbahayanya sistem ini pun sempat melakukan sesuatu di mana kita tidak boleh diperbudak oleh kapitalis yang mengatur semua ini , namun seperti yang kita bayangkan kekuatan kapitalis yang sangat kuat pun membuat jurnalnya hanya viral sesaat.

Kita mungkin banyak belajar soal investasi Emas, uang dan sebagainya namun beberapa hal tersebut pada dasarnya adalah suatu benda yang memiliki naik turun harga dengan stabil namun pada sistem algoritma ini justru pikiran manusialah yang menjadi investasi para kapitalis tersebut dimana nantinya pasar akan selalu menjadi tujuan. Dan keinginan para kapitalis untuk mengendalikan pikiran manusia akan terasa lebih mudah ketika manusia satu dan lainya mulai tidak lagi memiliki hubungan nyata namun sebatas dunia media saja. 

Ya hari ini pun mungkin ketika bangun tidur banyak notifikasi dari handphone kita yang membuat kita ingin membuka notifikasi tersebut dan ketika kalian sadar ketika notifikasi bertumpuk pada saat lock screen atau mode terkunci kadang notifikasi yang muncul adalah sebagian dari informasi yang akan kita dapatkan bahkan hal itu pun diatur agar kita masuk ke dalam aplikasi yang memberi notifikasi hanya sekedar untuk agar kita membuka sosial media tersebut.

Bahkan kita sebagai Indonesia mungkin dahulu sudah biasa dengan adanya perbedaan warna kulit atau bahasa namun nantinya perbedaan yang membuat itu menyatukan kita nanti dipecah belah lagi menjadi suatu kelompok dengan hal yang memang sudah sering muncul di handphone kita bahkan feed yang muncul dalam sosial media saya dan anda akan berbeda dengan bedanya minat kita. 

Dan SEO yang muncul dalam handphone anda akanlah sangat berbeda misalnya ketika saya mengetik kata pertama Bumi dan anda mengetik kata yang sama feednya pun akan berbeda seperti bulat, datar, kotak dan segala macamnya. Tergantung dari kepercayaan mana yang akan anda yakini dan itu bukan berdasarkan fakta yang kita cari.

Hal yang paling buruk akan terjadi adalah perang saudara dimana kita meyakini suatu yang kita baca dan muncul di sosial media kita yang menjadi feed yang dijejali lewat media tersebut nantinya ada perbedaan pendapat akan hal tersebut dan bersinggungan satu sama lain. Dan melunturkan nasionalisme kita masing-masing karena merasa ada suatu pembenaran yang harus dilakukan, dan mengenyampingkan suatu diskusi dua arah dan cenderung membuat kita hanya ingin berkelompok dengan orang-orang yang satu frekuensi dengan kita dan membuat seseorang yang tidak sama dengan kita sebagai musuh.

Pada akhirnya ketika hal ini dilakukan pada 20 tahun kemudian maka suatu nilai nyawa seorang manusia tidak lebih dari kedua barang tersebut atau lebih rendah bahkan cyber bullying yang terjadi dan menyebabkan melayangnya nyawa manusia karena bunuh diri grafiknya terus meningkat seiring semakin tergantungnya manusia dengan sebuah sosial media . dan mungkin hal ini nantinya akan memicu perang dunia ke 3. Di mana di setiap perang nyawa agaknya bukanlah hal yang terlalu berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun