Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Dejan Gluscevic dan Klan Dejan Lainnya di Indonesia

27 April 2020   17:04 Diperbarui: 29 April 2020   17:00 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dejan Gluscevic ketika menjadi pelatih kepala Vanuatu U20. (Sumber foto: JunpiterFutbol.com)

Tren positif itu berlanjut ke Babak 12 Besar, Dejan cs melahap seluruh pertandingan dengan kemenangan. Produktifitas pun dipertahankan secara konsisten dengan torehan sembilan gol dan cuma surplus 1 gol saja.

Laga semifinal MBR menaklukan Mitra Surabaya lewat babak adu penalt dengan skor 4-2. Sedangkan di partai puncak, MBR membungkam kekuatan terbesar sepak bola Maskassar yakni PSM yang kala itu diperkuat oleh Luciano Leandro, Jacksen. F Tiago, Yusuf Ekodono, dengan skor 2-0. Bandung pun kembali berpesta dua tahun berturut-turut sebab di musim sebelumnya Persib yang mempersembahkan gelar juara.

"MBR akan selalu di hati bagi saya. Disana saya menjawab keraguan banyak pihak," pekik dia seperti dinukil dari Bola.com.

Gelar top scorer yang diraih Dejan juga melengkapi musim manis MBR. Dejan mengukir rekor sebagai penyerang ganas yang berhasil mencatatkan 30 gol dari 33 kali tampil pada musim itu.

Penampilan ciamiknya bersama Peri Sandria dan MBR, membuatnya ditarik kembali ke Stadion Lebak Bulus tepat setelah Ia mencetak hattrick di AFC Cup of Winners Cup pada 1997 bersama MBR. 

Namun bersama Pelita Dejan seolah tak berjodoh, untuk kedua kalinya penampilan Dejan di Pelita kembali terhenti di Babak 8 Besar.

Disaat mendapatkan puncak karir di Indonesia, Dejan mesti minggat dari tanah air menyusul dihentikannya kompetisi tahun 1998 akibat krisis moneter. Singapura dipilih sebagai tempat pelarian sekaligus memulai petualangan baru.

Dejan Setelah Meninggalkan Indonesia
Dejan memilih klub Tanjong Pagar sebagai pelabuhan barunya yang berlaga di Liga Singapura tahun 1999. Setahun berselang Ia juga memilih cabut ke Liga Kanada. Montreal Impact dan North York Astros medio 2000-2001 menjadi dua klub terakhir yang dibelanya sebagai pemain.

Di North York pula Dejan menjajal karir barunya sebagai pelatih di kompetisi Canadian Professional Soccer League (CPSL) musim 2002. Ia berhasil menembus partai puncak sebelum akhirnya dikandaskan oleh tim Ottawa Wizard. 

Selain bersama North York, Dejan juga sempat menangani tim Kanada lainnya, seperti Armour Heights Soccer Club dan Ontario Soccer Association, pada periode 2000-2005.

Selepas kiprah manisnya di Kanada sebagai pelatih debutan. Dejan pulang ke kampung halamannya, Ia diberi mandat untuk melatih tim junior Red Star Belgrade pada periode 2006-2010.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun