Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Marco Motta Suka Kultur Sepak Bola Indonesia

1 Maret 2020   17:17 Diperbarui: 2 Maret 2020   04:52 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marco Motta| Sumber: Persija.id

Ditilik dari perjalanan kariernya bersama Timnas Italia, catatan Motta juga cukup mentereng. Di usia muda Motta cukup rutin membela Gli Azzurri, dari tim olimpiade hingga Timnas Italia U16-U21, sebelum mencatatkan satu caps bersama Timnas senior pada 10 Agustus 2010.

Tak heran jika kemudian Motta menyebut bahwa dirinya terbiasa dengan permainan keras di Indonesia. Sebab Ia terbiasa dengan kultur sepak bola Italia yang menurut pengalamannya sama kerasnya dengan karakteristik permainan di Indonesia.

Kedatangannya Sempat Disebut Mubazir
Sangat sedikit klub Indonesia merekrut slot asing dengan pemain yang berposisi di bek sayap. Rekrutmen Marco Motta yang menempati posisi tersebut juga sempat dipertanyakan oleh beberapa pihak. Sebab, di posisi bek sayap kanan telah terisi dengan pemain-pemain lokal yang secara kualitas cukup mumpuni.

Pemain dimaksud adalah Ismed Sofyan, Al-Fath Fathier, bahkan Novri Setiawan pemain sayap cepat yang juga bisa beroperasi di bek sayap kanan. Bahkan media asing sempat menyoroti perekrutan Motta. Adalah media asal Singapura, Live Sports Asia.

"Manajer Sergio Farias berencana untuk menggunakan Motta sebagai bek sayap di Persija Jakarta. Akibatnya, ia harus bersaing dengan banyak rekan setimnya yaitu Ismed Sofyan, Alfath Faathier, dan Novri Setiawan untuk mendapatkan tempat reguler di lineup awal," tulis Live Sports Asia.

Andai pun pemain berpaspor Italia itu bisa bermain reguler, hal tersebut akan tetap mubazir sebab pemain sayap lokal yang punya kualitas mesti diparkir dibangku cadangan. Berbicara urgensi pun posisi bek sayap tidak begitu relevan dikatakan demikian.

Pilih Persija Demi Sepak bola
Dalam beberapa tahun terakhir ini Liga Indonesia kerap kedatangan nama-nama tenar seperti Marcus Bent, Dannie Guthrie, Michael Essien, hingga Carlton Cole. Namun dalam perjalanannya kinerja mereka tidak begitu kontributif bagi tim di lapangan. 

Langkah mendatangkan pemain berstatus marquee players tak lebih dari menjalankan strategi bisnis belaka.

Namun bagi Marco Motta kedatangannya ke Persija murni karena sepak bola. Ia benar-benar ingin mewujudkan target Los Jakarticos meraih juara musim ini. 

Penampilannya di turnamen pramusim Piala Gubernur Jatim 2020, sedikit banyak mampu mengangkat performa Persija. Bersama Marco Simic dan kolega Ia mengantarkan tim ibu kota ke partai final meski kemudian mereka kalah oleh Persebaya Surabaya dengan skor 1-4.

"Ini penting, saya datang ke sini untuk sepak bola. Tentu saja, alasan pertama saya datang ke sini adalah sepak bola. Hidup saya hanya tentang sepak bola dan keluarga. Ini yang ada dalam pikiran saya setiap hari," kata Marco Motta dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/2/2020). Seperti dikutip dari Liputan 6.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun