Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Deja Vu" Persib Era Arcan Iurie

20 November 2018   20:57 Diperbarui: 22 November 2018   07:11 1556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arcan Iurie, mantan pelatih Persib asal Moldova. (BUDI KRESNADI/JUARA.NET)

Pertama, Persib menutup putaran pertama dengan kemenangan. Kedua, menang telak dari musuh bebuyutan. Ketiga, Persib meraih juara paruh musim Wilayah Satu (Timur) Liga Djarum Indonesia 2007 dengan raihan 36 poin.

Persib membuka gol lewat tendangan keras Eka Ramdani dari luar kotak penalti yang gagal dijangkau oleh Evgeny Khmaruk. Gol yang sangat indah dan akan terus diingat oleh bobotoh.

Sedangkan dua gol lainnya dicetak oleh Cristian Bekamenga yang merupakan penyerang muda Persib paling mentereng musim itu dengan mencetak 17 gol dari 20 laga. Selain nama-nama pencetak gol, saya rasa bobotoh masih ingat betul dengan beberapa pilar penting lainnya.

Bagaimana kokohnya pertahanan yang digalang oleh Patricio Jimenez-Nova Arianto-Nyeck Nyobe, yang membuat gawang yang dijaga Tema Mursadat jarang sekali mendapatkan ancaman dari tim lawan. Kombinasi apik Eka Ramdani dan Lorenzo Cabanas di lini tengah, serta duet maut Redouanne Barkaoui dan Cristian Bekamenga di lini depan.

Dengan kualitas pemain dan soliditas di ruang ganti, ekspetasi bobotoh pun meninggi. Musim 2007 jadi momentum paling tepat untuk memutus dahaga gelar juara karena mungkin yang ada didalam benak pemain, staff pelatih, dan penggemar adalah tinggal bagaimana menjaga konsistensi di putaran pertama.

Bak petir di siang bolong, setelah Arcan Iurie melakukan perjudian dengan menukar slot legiun asing (Nyeck-Nyobe dengan Leontin Chitescu), tim melorot ke posisi lima dan dipastikan tak lolos ke babak delapan besar. Tentu pertimbangan pelatih berpaspor Moldova itu masuk akal, mengingat saat itu Eka Ramdani mulai sering dipanggil ke pemusatan tim nasional untuk persiapan Piala Asia 2007.

Sebagai gantinya, Arcan mengorbankan satu slot asing untuk menyiapkan plan B atas kekosongan yang ditinggal pemain asal Subang itu. Dan pilihan jatuh kepada Nyeck-Nyobe yang dilepas ke Persela Lamongan, sebab kedalaman pemain bertahan waktu itu cukup baik. Ada nama tenar macam Bayu Sutha, Nova Arianto, dan Patricio Jimenez.

Foto dikutip dari Pikiran Rakyat.
Foto dikutip dari Pikiran Rakyat.
Plan B yang dibuat Arcan Iurie berbuah malapetaka. Leo Chitescu tak bermain sesuai harapan dan lini belakang makin keropos. Lebih runyam lagi dialami para barisan penyerang khususnya Bekamenga. Terlepas dari lini kedua yang dipimpin Chitescu mengalami kemandekan.

Kehilangan Nyeck-Nyobe yang merupakan sahabat dan teman sekamar Bekamenga membuat sentuhan golnya menghilang. Dressing room Persib mulai chaos. Tak heran jika kemudian Arcan Iurie beserta Leo Chitescu dituduh sebagai biang keladi kegagalan Persib juara musim itu.

Rasa-rasanya, meskipun jalan ceritanya berbeda. Kalimat sarkas yang pernah dilontarkan beberapa bobotoh di media sosial; "Jangan ada Chitescu di antara Kita" atau "Gomez Jangan Dikasih Nomor Telepon Chitescu" di paruh musim 2018 ini menjadi bukti bahwa memori kelam itu masih menghantui, bahkan hari ini malah menjadi deja vu.

Faktor Non Teknis Persib Musim Ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun