Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Derbi Generasi Emas di Final Piala Dunia

9 Juli 2018   14:26 Diperbarui: 9 Juli 2018   15:06 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laga semifinal kedua yang akan dihelat di Luzhniki Stadium, Kamis mendatang, pun tak kalah menarik. Duel yang mempertemukan sepakbola cepat dalam semboyan kick n rush akan menghadapi permainan pintar yang akan digalang oleh Luka Modric dan kolega. Pertandingan pun dipastikan berlangsung ketat dan menghibur.

Kroasia yang sempurna di fase grup melanjutkan babak berikutnya dengan konsisten setelah mengalahkan Denmark dan tuan rumah Russia via adu penalti. Sedangkan Inggris yang lolos sebagai Runner up grup berhasil menjungkalkan perlawanan Kolombia dan Swedia.

Kroasia yang jauh dari sorot prediksi memang agak sedikit kurang diunggulkan dalam laga ini. Walau begitu, sama seperti Belgia, tim ini tengah menikmati era generasi emas. Pemain kelas dunia hadir dari lini belakang sampai depan. Bahkan peran gelandang dirasa begitu ngeri peranannya bagi tim ini. Duet Ivan Rakitic dan Luka Modric serta kedalaman skuad yang diisi oleh Marcelo Brozovic dan Mateo Kovacic akan menjadi ancaman yang sangat berbahaya bagi Delle Ali cs.

Timnas Inggris yang tengah mengalami euforia kemenangan pun seolah tak mau melepaskan momen ini begitu saja. Mereka bersemboyan juara atau tidak ada pilihan lain. Hal tersebut tentu saja membangkitkan luapan emosi supporter Inggris. Pasukan Gareth Southgate ini kadung berada di semifinal.

Euforia pun membumbung tinggi di seantero Britania Raya. Hooligan dan supporter Inggris lainnya awalnya tak berharap banyak sehingga tekanan yang didapat para pemain sangat minim. Namun, kini mereka telah menyalakan harapan besar rakyat Inggris sehingga tekanan pun kian membesar. Asa juara membumbung tinggi!

Seperti kita ketahui bersama, ekspetasi supporter Inggris  yang berlebihan seolah  menghadirkan kutukan tersendiri bagi Timnas Inggris. Dalam beberapa tahun terakhir, akibat daripada terlalu tingginya harapan publik Britania Raya itu Timnas Inggris selalu gagal  mencapai final meskipun dihuni oleh banyak pemain top dunia dan hari ini pun situasinya tak jauh berbeda. 

Tekanan yang besar telah diterima Jordan Pickford dan kolega usai The Three Lions mengalahkan tuan rumah Russia sekaligus mereka telah berbesar hati menyadari jika Timnasnya terbebas dari kutukan penalti.

Sebuah celah tersendiri bagi tim generasi emas Kroasia yang tengah menikmati status Underdogs dan tanpa beban di pentas dunia kali ini. Ekspetasi dan tekanan yang didapat Inggris dari publiknya sendiri harus dikonversi menjadi kemenangan oleh pemain cerdas macam Luka Modric. Karena kita akan melihat pertunjukan seorang legenda Perancis diolok-olok oleh negerinya  sebagai pengkhianat bangsa. Lalu kita bisa menikmati dua tim "generasi emas" ini tampil di final.

Harapan lain dari Derby generasi emas ini tidak lain adalah agar bangsa-bangsa lain khususnya Indonesia bisa termotivasi dalam melakukan revolusi sepakbola ke arah lebih baik. Juga agar kita tahu bahwa proses yang kemudian berbuah progres adalah jalan yang harus dilalui dalam melakukan perubahan. Tidak ada yang instan di sepakbola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun