Mohon tunggu...
Gigih P.
Gigih P. Mohon Tunggu... Store Manager @StarbucksIndonesia -

Communication Science 2010-FISIP UNS / Barista Starbucks Indonesia | Sejarah manusia adalah campuran unik dari keberhasilan dan kegagalan, kemenangan dan kekalahan, juga cinta dan perang | Twitter @gig_gih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kota Bengawan Nan Menawan

10 Oktober 2013   23:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:42 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika mendengar nama kota Solo pasti orang akan berpikir tentang kebudayaan, keraton, dan batik, Solo sendiri memiliki sejarah yang panjang. Sekitar 5 tahun lalu adalah kali pertama saya mengunjungi Solo, awalnya saya menganggap kota Solo adalah kota yang biasa sama seperti kota-kota yang lain di Indonesia, namun lambat laun setelah saya tinggal di Solo untuk menyelesaikan studi saya di UNS, saya perlahan mulai mengerti dan selalu mencari tahu tentang semua yang berhubungan dengan kota ini.

Sebelum di Solo, saya pernah tinggal di kota Malang dan Madiun. Setiap kota tersebut memiliki keunikan dan kenangan tersendiri bagi saya, tetapi kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman apa saja dan apa yang saya lakukan di kota Solo the spirit of java ini. Pada tahun 2011 lalu saya dan beberapa teman saya mengisi hari minggu dengan cara mengunjungi stadion Manahan dan museum Keraton Kasunanan, di museum tersebut kami mengetahui hal-hal tentang Keraton Kasunanan yang dijelaskan oleh tour guide yang sudah dipersiapkan pihak museum setelah kami membayar biasa masuk 10 ribu rupiah per orang.

Selain Keraton Kasunanan, ada juga Pura Mangkunegaran yang dibamgun setelah tahun 1757, Pura Mangkunegaran merupakan kediaman Sri Paduka Mangkunegara. Secara arsitektur bangunan ini memiliki ciri yang sama dengan Keraton Kasunanan, yaitu pada pamedan, pendopo, pringgitan, dalem, dan kaputran yang seluruhnya dikelilingi oleh tembok kokoh. Dan yang menakjubkan adalah pembangunan Pura Mangkunegaran maupun Keraton Kasunanan tidak menggunakan paku sama sekali.

Selain Keraton, saya juga pernah mengunjungi tempat-tempat wisata belanja, diantaranya adalah PGS (Pusat Grosir Solo), pasar klewer, pasar klitihikan semanggi, dll. Di PGS dan pasar klewer kita bisa mencari pakaian-pakaian murah, terutama batik. Sedangkan di pasar klithikan semanggi terdapat berbagai macam barang-barang yang kita butuhkan baik itu baru, bekas, ataupun barang asli tapi palsu. Disana kiosnya sudah dikelompokkan sesuai dengan apa yang mereka jual, misalnya jika kita ingin membeli aksesoris atau onderdil kendaraan bermotor, kita tinggal menuju ke kios-kios yang ditandai dengan tulisan “otomotif”.

Kemudian taman balekambang, taman balekambang dibangun pada tahun 1921 oleh KGPAA Mangkunegara VII untuk taman bermain kedua putrinya yaitu partini tuin dan partinah bosch. Dulunya taman balekambang dibagi menjadi dua sesuai nama kedua putri tersebut. Di partini tuin atau taman air partini terdapat kolam resapan yang luas dan juga berfungsi sebagai penampungan air, kolam ini juga bisa digunakan untuk wisata air dengan menggunakan perahu yang disedia oleh pihak pengelola, baru-baru ini juga ada taman reptil di dalam taman balekambang, jika kita ingin masuk maka kita harus membayar 5 ribu rupiah, karena reptil disana merupakan koleksi pribadi pihak pengelola taman balekambang.

Selain itu juga terdapat kampung batik laweyan dan kampong batik kauman, batik adalah salah satu ciri khas dan menjadi icon kota Solo. Batik Solo terkenal dengan corak dan polanya, baik dalam prosesnya yaitu batik cap dan batik tulis. Bahan-bahan pewarna yang digunakan untuk pewarnaan masih tetap memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga jawa yang sudah terkenal sejak dahulu, polanya yang populer adalah sidomukti dan sidoluruh meskipun masih banyak pola-pola yang lainnya.

Selanjutnya adalah kuliner yang ada di kota Solo, yang pertama adalah selat dan yang paling terkenal adalah selat mbk lis di daerah serengan, disana kita bisa menikmati berbagai macam selat dengan harga yang cukup terjangkau. Kemudian ada nasi liwet, gudeg ceker margoyudan yang buka jam 2 malam, ada juga timlo, dan serabi notosuman yang terkenal sebagai kuliner khas kota Solo. Ada juga dawet ayu pasar gede, dan es gempol pleret yang rasanya sangat nikmat.

Itulah pengalaman saya selama hampir 4 tahun di kota Solo ini, masih banyak yang belum saya ketahui tentang Solo, seiring dengan berjalannya waktu saya akan terus mempelajari Solo karena bagi saya Solo ya Solo, tidak cukup dijelaskan dengan lisan ataupun tulisan saja.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun