Mohon tunggu...
Gigih Prayitno
Gigih Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Masih belajar agar dapat menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Domino Effect Naiknya Harga Tiket Pesawat dan Bagasi Berbayar, Pemerintah Mau Gimana?

12 Februari 2019   13:22 Diperbarui: 14 Februari 2019   01:23 3568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: kontan.id

Sedangkan Maskapai Citilink, merencanakan akan menerapkan sistem bagasi berbayar pada 8 Februari 2019 lalu, namun pihak Citilink masih menunda penerapan bagasi berbaya tersebut hingga waktu yang belum bisa ditentukan.

Karena keputusan dari masing-masing pihak maskapai tersebut, bila kamu ingin tidak dikenakan biaya bagasi maka maksimal berat yang masuk ke dalam kabin pesawat sebesar 7 kg, lebih dari berat itu akan dikenai biaya tambahan.

Proses penghitungan tarif biaya bagasi ini pun bermacam-macam mulai dari berat bagasi hingga lama durasi penerbangan, setiap maskapai penerbangan punya mekanisme sistemnya masing-masing.

Pada Maskapai Penerbangan Lion Air, bagasi kabin tetap gratis apabila berupa satu buah tas jinjing dengan ukuran 40 cm x 30 cm x 20 cm dengan berat tidak melebihi 7 kg.

Berdasarkan laman resmi Lion Air, harga bagasi ini memiliki harga 10kg Rp 310 ribu, 15 kg Rp 465 ribu, 20 kg Rp 620 ribu, 25 kg Rp 755 ribu dan 30 kg Rp 930 ribu.

Tentu saja dengan kenaikan harga tiket pesawat ditambah dengan penerapan bagasi berbayar bagi para maskapai penerbangan berbiaya murah ini sangat memberatkan bagi para pengguna transportasi pesawat terbang.

Namun ternyata, keputusan yang terlihat sangat memberatkan penumpang ini tidak semata-mata menguntungkan para prilaku industri penerbangan.

Kenaikan harga tiket pesawat yang melonjak tajam dan keputusan penerapan dari bagasi berbayar untuk maskapai penerbangan berbiaya murahini dikarenakan adanya biaya operasional pada industri penerbangan yang sangat tinggi yang mengharuskan para perusahaan penerbangan ini survive demi melakukan efisiensi dan operasional masihbisa berjalan tanpa harus merugi.

Pasalnya, Moda transportasi pesawat terbang adalah satu jenis transportasi yang membutuhkan banyak pihak yang bekerja jadi ada beberapa komponen yang menentukan harga tiket pesawat. Komponen tersebut seperti harga dasar (basic fare), asuransi IWJR (Iuran Wajib Jasa Raharja), Pajak, Airport Tax hingga Airnav Charge.

Belum lagi labilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar juga pengaruh dari harga minyak dunia. Diakui atau tidak industri ini mempunyai keruwetannya tersendiri yang tidak bisa asal main memutuskan apalagi salah langkah.

Maskapai Penerbangan yang Merugi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun