Selama bertahun-tahun, Jakarta dikenal sebagai pusat pemerintahan Indonesia. Namun, belakangan ini muncul sejumlah pernyataan dari beberapa tokoh yang menyebut Jakarta sebagai "ibu kota ASEAN." Hal ini kembali menjadi sorotan publik ketika Anies Baswedan, salah satu figur politik nasional, mengangkat isu tersebut dalam sebuah acara pada Juli 2025 lalu.
Lalu, apakah benar Jakarta secara resmi menyandang status sebagai ibu kota ASEAN? Atau sekadar sebutan yang populer di kalangan masyarakat? Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita menelusuri terlebih dahulu apa sebenarnya ASEAN itu, kapan didirikan, serta bagaimana Indonesia terlibat di dalamnya.
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations), yang dalam bahasa Indonesia disebut Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, merupakan organisasi regional yang fokus memperkuat kerja sama antarnegara di kawasan Asia Tenggara dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Organisasi ini lahir pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh lima negara pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Latar belakang berdirinya ASEAN tidak lepas dari kondisi kawasan yang saat itu penuh ketegangan akibat Perang Dingin serta berbagai konflik dalam negeri di sejumlah negara. ASEAN hadir sebagai upaya menciptakan keamanan dan kesejahteraan di Asia Tenggara melalui jalur diplomasi serta kolaborasi yang damai. Seiring waktu, keanggotaan ASEAN bertambah hingga mencakup sepuluh negara dengan masuknya Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Selain itu, ASEAN menjalin hubungan erat dengan negara-negara mitra di luar kawasan seperti Jepang, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Tiongkok.
Sebagai salah satu penggagas utama, Indonesia memainkan peranan penting dalam pembentukan ASEAN. Adam Malik, Menteri Luar Negeri Indonesia saat itu, adalah salah satu tokoh sentral yang ikut merumuskan dasar-dasar organisasi ini dan menandatangani Deklarasi Bangkok. Tidak hanya itu, Indonesia juga sering menjadi tuan rumah berbagai agenda besar ASEAN, termasuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang membahas isu-isu penting kawasan.
Salah satu kontribusi nyata Indonesia adalah menyediakan Jakarta sebagai lokasi tetap bagi Sekretariat ASEAN. Sejak 1976, Sekretariat ini beroperasi di Jakarta sebagai pusat koordinasi dan administrasi kegiatan ASEAN. Di sinilah berbagai program kerja sama antarnegara anggota disusun dan dijalankan.
kemudian ada persoalan yang menarik pada Juli 2025, Anies Baswedan  menyampaikan pernyataan yang menarik perhatian publik. Dalam sebuah forum politik, ia menegaskan bahwa:"Jakarta bukan hanya ibu kota Indonesia, tetapi juga ibu kota ASEAN."
Sebenarnya, pernyataan semacam itu bukan kali pertama diungkapkan Anies. Saat menjabat Gubernur DKI Jakarta, ia pernah menyatakan hal serupa saat meresmikan Stasiun MRT ASEAN, maupun dalam ajang Jakarta Biennale 2021.
Namun, apakah klaim tersebut benar-benar didukung oleh ketetapan resmi ASEAN?
Jika merujuk pada ketentuan formal, ASEAN tidak memiliki ibu kota sebagaimana layaknya negara-negara yang memiliki ibu kota pemerintahan. Yang diatur dalam Piagam ASEAN atau ASEAN Charter hanyalah bahwa Sekretariat ASEAN berlokasi di Jakarta.