Harapan Besar: Desa Pendem Bebas Stunting
Kepala Desa Pendem, MUH. MOKHLAS KHOIRI, menaruh harapan besar pada program UNNES GIAT 12 NGOPENI JATENG ini. "Program seperti ini yang kami butuhkan untuk mengatasi stunting. Jika terbukti efektif, Desa Pendem bisa menjadi model pemberantasan stunting bagi desa-desa lain di Jawa Tengah," ucapnya optimis.
Menurut tim KKN, pendekatan melalui kalender menu dipilih karena sifatnya yang berkelanjutan dalam mencegah stunting. "Stunting adalah masalah jangka panjang yang butuh solusi praktis dan konsisten. GEMARI PANGAN memberikan panduan yang bisa terus digunakan keluarga setiap hari untuk mencegah stunting," jelas Vivi Anjelly.
Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES melalui program NGOPENI JATENG menargetkan setelah KKN berakhir, para kader sudah mandiri mensosialisasikan GEMARI PANGAN dan mampu menjangkau seluruh keluarga di Desa Pendem. Dengan 25 kader sebagai ujung tombak, diharapkan tidak ada satupun keluarga yang terlewat dari edukasi pencegahan stunting.
Dukungan Tenaga Kesehatan Profesional
Ibu Rini, bidan Desa Pendem yang sekaligus pegawai Puskesmas Kecamatan Ngaringan, turut hadir dalam sosialisasi GEMARI PANGAN dan menyambut baik program UNNES GIAT 12 NGOPENI JATENG ini.
"Program seperti ini sangat membantu kami dalam edukasi gizi untuk pencegahan stunting kepada masyarakat. Kalender menu yang praktis akan memudahkan ibu-ibu menerapkan pola makan anti-stunting di rumah," kata Ibu Rini sambil mengamati isi kalender yang penuh dengan resep bergizi.
Dukungan dari tenaga kesehatan profesional ini memberikan legitimasi kuat bagi program yang diinisiasi Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES, membuktikan bahwa pendekatan GEMARI PANGAN sejalan dengan upaya pemerintah dalam memberantas stunting.
Membangun Indonesia dari Desa: Dimulai dari Dapur
"Visi kami sederhana namun besar: setiap hari, di setiap rumah, ada menu bergizi anti-stunting yang dimasak dengan gembira. Jika ini tercapai, cita-cita Indonesia bebas stunting akan terwujud. Inilah wujud nyata 'bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari desa'," tutup Vivi Anjelly dengan mata berbinar.