Dalam perkembangan anak usia sekolah dasar (SD), pemahaman mengenai batasan tubuh atau body boundaries menjadi aspek yang sangat penting dalam membangun kesadaran diri dan interaksi sosial yang sehat. Body boundaries mengacu pada batasan fisik dan emosional yang membantu individu memahami hak atas tubuh mereka sendiri serta menghormati hak t orang lain.
Namun sayangnya, masih banyak anak yang belum memahami batasan tubuh atau body boundaries mereka sendiri, kurangnya pemahaman tersebut menyebabkan anak rentan akan ancaman pelecehan seksual yang dilakukan oleh teman sepantarannya maupun dari orang dewasa. Oleh karena itu pembelajaran mengenai batasan tubuh atau  body boundaries harus ditanamkan sejak dini guna aksi pelecehan terjadi.
Kelompok UNNES GIAT 11 Desa Pakopen telah mengadakan sosialisasi mengenai batasan tubuh (Body Boundaries) bagi siswa kelas 2 SD Pakopen 01. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 2, wali kelas, serta mahasiswa UNNES GIAT 11 yang menjalankan program kerja di desa tersebut. Sosialisasi ini merupakan bagian dari program kerja individu dalam rangkaian kegiatan UNNES GIAT 11 di Desa Pakopen dengan tujuan meningkatkan pemahaman anak-anak mengenai pentingnya menjaga batasan tubuh dan hak tubuh milik diri sendiri dan orang lain.
Adinda Estu Mauziah menyampaikan materi dengan penuh semangat yang disambut antusias oleh siswa kelas 2 SD Pakopen 01. Selama kegiatan berlangsung, para siswa aktif berpartisipasi dan menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi. Acara ini mencakup penyampaian materi secara interaktif, sesi tanya jawab, serta berbagai permainan edukatif seperti tebak gambar dan ular naga. Dengan suasana belajar yang menyenangkan membuat siswa lebih mudah memahami materi batasan tubuh yang diberikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI