Mohon tunggu...
Asih NurulGianny
Asih NurulGianny Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

dont worry be happy!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Realita dan Problematika Pendidikan Indonesia di Masa Pandemi Covid-19: Studi Kasus Daerah 3T

25 Juli 2021   10:03 Diperbarui: 25 Juli 2021   10:14 3239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perubahan yang sangat signifikan sangat dirasakan oleh warga yang berkecimpung dibidang pendidikan selama pandemic COVID-19 melanda dunia terutama Indonesia. Segala tindakan preventif telah dilakukan untuk mencegah penyebaran dan memutus rantai virus COVID-19. Dibalik itu semua tersurat "paksaan" yang mengharuskan untuk terus berkarya dan melakukan aktivitas seperti biasa dengan cara yang berbeda. 

Salah satu yang diterapkan adalah penutupan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang mengganti proses belajar dan mengajar luring menjadi daring, sesuai dengan Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sebagai dukungan terhadap kebijakan baru ini, pemerintah memberikan bantuan berupa kuota internet untuk kepentingan pembelajaran. 

Namun, kebijakan ini menerima berbagai macam kritikan dan sangat dirasakan ketidakmerataannya oleh daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal). Sebelum proses belajar mengajar secara daring berlangsung, daerah 3T ini sudah banyak mengalami permasalahan. 

Permasalahan yang sampai saat ini belum terselesaikan adalah tidak tersedianya listrik hingga tidak adanya sinyal yang masuk ke daerah-daerah 3T. Selain itu, adanya tuntutan penggunaan gadget yang mana tidak semua warga menegah ke bawah dapat memilikinya. Kondisi ini secara tidak langsung menyebabkan kemerosotan kualitas pendidikan Indonesia.

Kondisi ini menuntut para pendidik menjadi lebih kreatif dan "peka" dengan kondisi yang dihadapi oleh generasi muda yang berada di daerah 3T. Dari berbagai solusi yang diberikan, proses pembelajaran dengan metode school from home dengan pendekatan home visit atau dikenal dengan istilah GULING (Guru Keliling) merupakan solusi yang relevan dengan kondisi yang ada saat ini. Guru akan berkeliling melayani peserta didik yang tidak dapat mengakses kegiatan belajar mengajar secara daring. 

Pendekatan ini berorientasi pada pelaksanaan pembelajaran dari rumah ke rumah dengan tetap menggunakan seragam sekolah, namun suasana yang tercipta seperti les private. Sistem yang seperti ini sangat memerlukan tenaga pendidik yang juga disupport oleh pemerintah terutama untuk tenaga pendidik yang berkarya di daerah 3T. 

Sebagai penyeimbang kegiatan pembelajaran dan penyetaraan kemampuan digital tenaga pendidik yang mengajar di daerah 3T, juga diperlukan pelatihan khusus sebagai inovasi pembelajaran karena terdapat keterbatasan inovasi yang dialami para tenaga pendidik dan tetap perlu dikembangkan.

Kesenjangan digital yang sangat jelas dan nyata, secara langsung memberikan dampak dan pemahaman bahwa diperlukannya peningkatan kompetensi secara berkelanjutan bagi para tenaga pendidik supaya up to date perihal perkembangan pengetahuan dan keterampilan digital yang memadai sesuai dengan perkembangan zaman. 

Selain itu, juga diperlukan peningkatan sarana dan prasarana bagi sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi yang berada di daerah 3T yang masih kesulitan mengakses internet karena belum adanya pemerataan pembangunan di Indonesia.

 Salah satu cara yang dapat diberikan untuk mengurangi kesenjangan digital adalah dengan melaksanakan pendidikan berbasis kearifan lokal sebagai solusi untuk menghadapi kesenjangan digital dalam kebijakan pembelajaran daring selama masa pandemi COVID-19 di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun