Mohon tunggu...
Ghozali Qodratullah
Ghozali Qodratullah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mulai suka menulis semenjak menyukai fotografi, agar foto yang diambil bersanding dengan cerita dan kisah dibaliknya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tips & Trick Memotret Galaksi Bima Sakti dan Sekitarnya

25 September 2013   03:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:26 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Galaksi Bima Sakti

Beberapa kali saya tertarik melihat foto-foto di internet yang menyajikan gambar langit saat malam, terlebih apabila langit dihiasi bintang yang bersinar cerah. Dari beberapa foto tersebut malah ada yang mampu menunjukkan objek yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang, seperti Galaksi Bima Sakti (Milky Way), bintang jatuh, bahkan satelit yang melintas pun kadang bisa terekam oleh mata kamera.

Pertama kali mencoba mengambil gambar langit kala malam

saat pertama kali saya mencoba memotret langit cerah di dekat pantai di Pulau Beras (Pulo Aceh, Aceh Besar, Aceh), hasil yang didapatkan kurang memuaskan karena beberapa pengetahuan saya yang kurang ketika harus memotret bintang menggunakan kamera.

lampu tetangga nggangu neh…

setelah mencari beberapa artikel dan tips di internet, lalu saya mencobanya di Pantai Siung, Gunung Kidul, Yogyakarta. Saat itu, langit benar-benar cerah dan tak ada cahaya kota yang menyinari langit. Alhasil saya cukup puas dengan hasilnya walau dengan noise yang sangat mengganggu. Itu merupakan pengalaman kedua saya memotret bintang yang cukup memuaskan perasaan saya.

Di Pantai Siung, sekalian camping, sekalian jepret langit

Beberapa hal yang saya lakukan saat memotret bintang adalah sebagai berikut, saya membaginya dalam 2 tahap : Tahap Observasi, pada tahap ini, saya melakukannya untuk menentukan komposisi awal atau framing terhadap posisi langit pada hasil jepretan. pengaturan yang saya pakai adalah sebagai berikut : - Memakai Tripod (hal yang wajib untuk memotret long exposure) - Mode Manual (M), dengan mode ini kita bisa mengatur Shutter Speed, Apeture, dan ISO - Bukaan terlebar, karena saya memakai lensa EF-S 18-55 mm IS II maka bukaan terlebarnya adalah F/3.5 - Shutter Speed 4-10 Detik - ISO tertinggi pada kamera anda (saya memboost ISO pada 12800) nantinya foto ini hanya untuk patokan untuk pengambilan gambar pada tahap Eksekusi.

Noisenya banyak banget

Tahap Eksekusi Tahap berikutnya, saya menggunakan pengaturan sebagai berikut - Memakai Tripod (hal yang wajib untuk memotret long exposure) - Mode Manual (M), dengan mode ini kita bisa mengatur Shutter Speed, Apeture, dan ISO - Bukaan terlebar, karena saya memakai lensa EF-S 18-55 mm IS II maka bukaan terlebarnya adalah F/3.5 - Shutter Speed 20 – 30 Detik (sebisa mungkin jangan sampai lebih dari 30 detik, karena posisi bintang akan terlihat jelas telah bergeser) - ISO 800 – 1600 (untuk mengurangi noise, saya menggunakan ISO yang lebih kecil)

Jepret terus pokoknya

Hal utama yang harus anda ketahui selain dari pengaturan pada kamera anda adalah pengetahuan dasar astronomi untu mempermudah mengenai waktu ketika anda akan berencana mengambil gambar Galaksi Bima Sakti. pada dasarnya bintang akan semakin terlihat ketika semakin gelap kondisi langit saat itu dan tanpa terhalang awan. berikut sedikit tips untuk peralatan, waktu dan lokasi pengambilan gambar Galaksi Bima Sakti  : Perlatan - Gunakanlah tripod yang kokoh, membantu agar kamera tidak goyang - Gunakan Lensa dengan bukaan yang lebar, misal F/2 atau F/2.8, - Aktifkan fitur Long Exposure Noise Reduction pada kamera anda - Pakai mode manual fokus pada lensa anda, dan atur ke infinity focus. - Lepaskan Filter pada kamera anda, (apalagi Filter ND, hahahaha) hal ini untuk mempermudah cahaya masuk pada lensa anda - Gunakan fitur Timmer atau pakailah Shutter Release, untuk mengurangi goncangan kecil saat anda menekan shutter Waktu - Potretlah pada malam hari (pastinya lah…hahah) - Jangan memotret galaksi saat bulan purnama, karena cahaya bintang akan kalah dengan cahaya bulan. carilah waktu saat bulan baru. (gunakan kalender bulan atau kalender astronomi - beberapa waktu ideal adalah pada sekitar Pukul 3 pagi pada bulan maret, Pukul 2 pagi pada bulan april, pada pukul 1 pagi pada bulan Mei, dan pada tengah malamm pada bulan Juni. Pada bulan Juli dan Agustus akan lebih awal, sekitar pukul 9 – 10 malam. - carilah saat ada momen hujan meteor, ini akan memperindah foto anda apabila ada segaris cahaya lurus membelah langit. - referensi waktu hujan meteor bisa anda klik tautan ini. http://earthsky.org/astronomy-essentials/earthskys-meteor-shower-guide Lokasi - Carilah tempat yang gelap dan jauh dari cahaya kota, karena bintang akan lebih terlihat tanpa adanya polusi cahaya dari lampu kota. Misal di Gunung, pedesaan atau pantai atau tempat lain yang gelap di sekitar lingkungan anda. Kecuali PLN melakukan pemadaman bergilir, hahahha - Ketahuilah posisi Galaksi Bima Sakti menggunakan Software Stelarium atau menggunakan rasi bintang Sagitarius, karena rasi Sagitarius berada di tengah-tengah Galaksi Bima Sakti (setahu saya seperti itu). sehingga anda menemui waktu dan posisi dan tepat untuk mengambil gambar galaksi Bima Sakti. Sekian Tips dan Trik memotret galaksi dari saya, semoga dapat membantu anda untuk dapat mengabadikan keindahan objek langit malam yang tidak dapat dilhat dengan mata telanjang. karena kesibukan dan tipisnya dompet membuat saya harus sedikit menahan keinginan untuk dapat memotret Galaksi Bima Sakti berkali-kali sampai menemukan yang baik dan WAAAH, ehehheehehe salam landscaper…

kapan lagi ya, bisa jepret yang lebih baik lagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun