Mohon tunggu...
Ghost Writer
Ghost Writer Mohon Tunggu... Penulis - Bukan seorang penulis

''Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.'' -Pramoedya Ananta Toer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dilema Masa Depan

4 Juni 2019   20:39 Diperbarui: 4 Juni 2019   20:49 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perkenalkan saya adalah mahasiswa tingkat akhir yang kuliah di salah satu kampus negeri Politeknik di Jawa Timur, ketika tulisan ini dibuat, saya merasakan betapa menakutkannya memikirkan masa depan. 

Ya, kepastian masa depan membuat sebagian anak muda menjadi overthinking seperti yang saya rasakan saat ini, tentang akan bekerja di mana ketika sudah lulus kuliah, mendapatkan gaji berapa, atau mau jadi apa setelah selesai dibangku kuliah. 

Semakin berat beban yang dirasakan, diskusi dengan orang tua pun selalu membahas tentang apa yang akan diperbuat dimasa depan. Terkadang mengkhawatirkan hal yang belum terjadi adalah hal yang bodoh, akan tetapi hal itu sulit dihilangkan ketika mulai beranjak dewasa. 

Ketika dewasa kita akan dihadapkan dengan beberapa pilihan dengan masing-masing resikonya, dengan segala perhitungan yang matang kita memutuskan pilihan, akan tetapi pilihan itu bisa jadi malah yang menjerumuskan, dan disitulah proses kita untuk belajar menjadi pribadi dewasa. Seseorang  bisa dikatakan dewasa ketika berani mengambil resiko untuk apapun yang ia pilih. 

Untukku dan untukmu di masa depan,

Masa depan adalah suatu masa misteri, tak perlu kita khawatirkan. Hal ini belum terjadi akan tetapi kita wajib untuk mempersiapkannya.

Untukku dan untukmu di masa depan,

Jadilah pribadi yang kuat, aku percaya kalian akan mampu menghadapi segala proses pembelajaran hidup yang akan terjadi, karena kita dididik  untuk menjadi people's stronger!

Untukku dan untukmu di masa depan,

Tertawakanlah dirimu, tertawakanlah dirimu dengan keras, karena dirimu mengkhawatirkan hal yang belum tentu terjadi di masa depan.

Tertawakanlah dirimu, tertawakanlah dirimu dengan kencang, karena dirimu takut gagal untuk mencoba.

Untukku dan untukmu di masa kini,

Nikmatilah!

-Ghost Writer

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun