Mohon tunggu...
Ghimar hilmi
Ghimar hilmi Mohon Tunggu... Politisi - Hakikat manusia atas komponen penciptaan tuhan

Manusia yang mencari Kalam-Nya @hilmi_gsan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apakah dengan Hadirnya Ideologi Konservatif Suatu Institusi (Pondok) akan merdeka atau justru bobrok?

7 Maret 2020   22:09 Diperbarui: 7 Maret 2020   23:56 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebelum kalian mengkongklusikan atas kalam-kalam penulis, penulis menyarankan sebaiknya komunikan/pembaca membacanya secara komprehensif agar yang di kongklusikan objektif

Ketika kita datang kesini dengan wajah-wajah polos dengan tujuan primordialisnya untuk menjadi anak yang di damba-dambakan oleh orang tua(sholeh & sholehah) sudah menjadi konsekuensi logis ataupun menjadi suatu keharusan sang institusi tersebut yang menjembatani tujuan primordialis dari santri-santri dan juga harapan-harapan orang tua santri tersebut

Dengan upaya semacam apapun yang mereka lakukan agar terwujudnya yang tadi penulis katakan yaitu (sholeh dan sholehah) sesuai dengan objek (santri) itu, tetapi yang saya rasa ataupun kawan-kawan saya rasa bahkan mungkin sekarang yang menjadi santri, cuma beberapa persentase yang saya dan kawan saya dapatkan sampai saat ini, seperti adab-adab kepada sesama makhluk, itu mungkin.

Tetapi yang menjadi anehnya, mereka men tendensikan ideologi mereka sama halnya pada jaman mereka itu sendiri, bukannya menyeimbangi dan menyesuaikan pada jamannya. Dimana akan berakibat fatal yang akan terjadi. Bahkan bisa berakibat buruk pada civitas santri tersebut.

Mereka berpikir dan mengira bahwasannya akan baik-baik saja apabila menyamakan entitas pengendalian Darul arqam ter khusus buat objek ( santri) Ketika Darul Arqam pada jaman dulu dengan Darul Arqam pada jaman sekarang ini. Mereka menyamaratakan kebijakan ataupun pengendalian civitas Darul Arqam terkhusus santri.

Apakah dengan menggunakan pemikiran yang konservatif akan maju???

Ketika mereka tidak dapat ataupun tidak bisa membedakan ketika jaman dlu (kolonialisme), dimana ketika pimpinan memerintahkan sesuatu mereka (santri) akan mengatakan "Bagaimana" si santri manut dengan perintah itu sedangkan jaman sekarang ketika pimpinan memerintahkan sesuatu mereka (santri) justru akan mengatakan "Mengapa" si santri aka lebih kritis dan tendensi dari mereka harus adanya edukasi kenapa mereka diperintah demikian. Mungkin pondok tidak meng-aktualisasi-kan diksi tersebut dengan baik yang akhirnya kebobrokan demi kebobrokan terjadi secara kasatmata.

Contoh kasus di koridor mesjid khususnya di Aliyah putra dimana realitas yang terjadi dan adanya ungkapan satire "Mesjid seakan-akan membesar/melebar" dengan artian bahwa jemaah yang beribadat sedikit. Bahkan, saya persentase kan cuma rata-rata 3-4 shaf yang berjamaah bahkan pernah sampai 1 shaf, terus yang lainnya?


Saya katakan "Apakah Mesjid Adalah Tempat Peribadatan atau Persinggahan" ? Dimana ada dua konteks yang saya imani, konteks yang pertama apakah mesjid hanya dijadikan tempat untuk kebanyakan orang dimaknai dan di imani sebagai persinggahan kenapa, karena semau mereka memperlakukan nya seperti keinginan mereka untuk datang atau tidak. 

Konteks yang kedua yaitu santri ataupun civitas Darul Arqam yang pergi ke mesjid hanya sebatas singgah tanpa beribadat. Mereka tidak tahu apa manfaat sholat, apa tujuan sholat, untuk apa kita membaca "subhaanakaallahumma wabihamdika allahumagfirli" dan yang lain untuk apa manfaatnya sholat ke mesjid kalo yang dekat adalah asrama. 

Itu mungkin, secara autensitas ketika makhluk beribadat seharusnya dan sepantasnya mereka tau hakikat ibadat tersebut, tapi nyatanya tidak bagi kami, mungkin kami masih bingung dengan hakikat ibadat itu sendiri dan ini mungkin yang menjadikan indikator adanya involus spiritualitas khusus nya perkara koridor mesjid.

Dan tadi penulis jelaskan bahwasannya pada jaman sekarang yaitu jaman generasi Z ketika diperintah maka yang mereka katakan "mengapa" mengapa harus sholat, mengapa harus ke mesjid dll. Mereka tak langsung mengimani ataupun manut terhadap perintah tersebut tanpa adanya edukasi ataupun hal yang fundamentalis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun