Mohon tunggu...
Asep Abdurrahman
Asep Abdurrahman Mohon Tunggu... Dosen - Hidup untuk berkarya dan berkarya untuk hidup

Motto: Membelajarkan Hidup dan Menghidupkan Belajar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mendoakan Ibu Ani

21 Februari 2019   13:32 Diperbarui: 21 Februari 2019   13:37 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fisik manusia tidak selamanya menikmati kesehatan fisik. Kadang kita diserang rasa sakit. Entah sering atau jarang, manusia pernah merasakan yang namanya sakit. Sakit yang dirasakan oleh manusia disebabkan oleh berbagai faktor. Ada yang sakit karena tertular penyakit yang sedang mewabah. Ada yang kelelahan karena padatnya aktifitas. Faktor makanan yang berlebihan. Ada lagi sakit karena faktor kondisi psikis yang menimbulkan sakit secara fisik. Atau gaya hidup yang mendorong kita menjadi sakit ditambah usia tua yang identik dengan pesakitan.

Terlepas apapun faktor penyebabnya, manusia harus berikhtiar mencari kesembuhan dengan cara berobat. Bukan dengan cara bersabar hanya berpangku tangan menunggu keajaiban datang dari langit. 

Namun, manusia wajib berikhtiar, agar sakit yang sedang dideritanya segera sembuh. Ini juga yang sedang menimpa Ibu Ani Yudoyono,  Mantan Ibu Negara yang setia mendampingi SBY selama menjadi presiden selama 10 tahun. Ibu Ani mengidap penyakit kanker darah. Kini sedang dirawat di National University Hospital Singapura atas rekomendasi dari tim dokter kepresidenan.

Mendengar berita Ibu Ani sedang dirawat di Singapura, sontak membuat rakyat Indonesia merasa prihatin atas penyakitnya. Mulai dari pejabat teras negara sampai masyarakat bawah, ikut mendoakan Ibu Ani. Agar sakit yang dideritanya segera disembuhkan oleh Tuhan. Dan bisa berkumpul dengan anak serta cucu yang sudah merindukan kehangatan belaian kasih sayangnya.

Doa adalah kebutuhan

Bagi umat beragama, berdoa dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang tidak bisa dilepaskan. Mau makan kita disuruh berdoa. berangkat kerja dan sampai rumah berdoa. Keluar dan masuk tempat ibadah berdoa. beranjak tidur dan bangun tidur berdoa. Sampai bercerminpun, agama memberikan tuntutan agar selalu berdoa. itulah pentingnya doa dalam berbagai situasi dan keadaan temasuk ketika sedang sakit.

Quraish Shihab (2006) menjelaskan bahwa Alexis Carrel, salah seorang ahli bedah Perancis (1873-1941) dan peraih hadiah Nobel dalam bidang kedokteran. Ia memiliki pengalaman dalam mengobati pasiennya dan mengatakan bahwa "banyak di antara mereka memperoleh kesembuhan dengan jalan berdoa". Menurutnya, do'a adalah sesuatu gejala keagamaan yang paling agung bagi manusia. Karena pada saat itu, jiwa manusia terbang menuju Tuhannya".

Secara ruhani, manusia yang sering berdoa mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap dirinya. Kekuatan doa mampu memberikan rasa ketenangan dan kedamaian kepada jiwa orang yang berdoa. ini yang kemudian diamini oleh Dr. Herbert Benson dari Eropa bahwa orang yang beragama hatinya cenderung lebih tenang dari pada orang yang tidak beragama. Salahsatu ketenangan tersebut bisa diraih dengan doa.

Hal tersebut sangat beralasan, ketika manusia dekat dengan Tuhan, maka semakin tenang dan damai karena Tuhan maha pemberi kedamaian. Persoalnya, seberapa sering manusia berdoa dalam kehidupan  sehari-hari. Baik dalam mengawali aktifitasnya atau mengakhiri pekerjaannya. Ini yang menentukan seberapa banyak manusia akan meraih ketenangan dan kedamaian. Manakala intensitas berdoa kepada Tuhan jarang dilakukan.

Jika itu yang terjadi, maka wajar banyak masyarakat yang merasa ketenagan dan kebahagiannya terasa begitu mahal hadir pada dirinya. Untuk meraihnya, perlu pengorbanan yang lebih agar jiwa selalu terhubungn dengan Tuhannya. Karena Dialah sang Maha Pemberi ketenangan dan kedamaian di atas segala-galanya.

Dewasa ini, ketenangan dan kedamaian diera digital sangat mahal harganya. Manusia sudah bergaya hedonis. Hidup instan. Tak mau direpotkan dengan segala akitifitas yang menyita tenaga dan pikiran. 

Makan pun dengan sangat gampang bisa pesan lewat grab food. Justru menghilangkan naluri sosial manusia untuk berinteraksi secara nyata dengan masyarakat. Dalam kaidah ilmu sosiologi, semakin jarang menyeburkan diri dengan kelompok sosial, maka penyakit akan cepat datang yang berujung kematian bagi seseorang.

Logikanya, seseorang yang sering menyendiri bukan karena kerjaan. Tentu, akan merasa kesepian. Kesepian inilah lambat laun akan membuka terhadap gejala hidup kurang normal, seperti stress dan depresi. 

Stress dan depresi ini menjadi salahsatu pintu masuk dari berbagai penyakit. Karena seseorang yangdihinggapi masalah tersebut, secara fisik nafsu makannya akan berkurang atau berlebih. Berkurang dan berlebih nafsu makan kerap kali menimbulkan badan cepat terserang penyakit. Lambat laun kematian akan menghampirinya.

Maka disinilah posisinya, manusia membutuhkan kedekatan dengan tuhannya. Maka wajar, Tuhan menyuruh ibadah kepada hambaNya. Agar kondisi jiwa dan raga selalu merasa dekat dengan Tuhan. Secara normatif, kedekatan manusia dengan Tuhan adalah kebutuhan teologis yang mempunyai dasar yang kuat ketika manusia diambil persaksianya di dalam rahim. Namun, lingkungan keluarga yang selajutnya akan menentukan arah hamba Tuhan tersebut.

Modal normatif inilah, menjadi titik balik manusia untuk selalu dekat dengan Tuhannya. Lewat beribadah dalam bentuk doa, manusia berharap selalu menebarkan kebaikan bukan menebar laknat dan sumpah serapah. Rasullah SAW bersabda, "Siapa yang melaknat seorang  mukmin, maka ia seperti membunuhya". (HR Bukhori).

Oleh karena itu, dalam berbicara seseorang harus berhati-hati. Jangan sampai pembicaraanya menyakiti dan mendzolimi orang lain. Karena orang yang terdzolimi doanya akan selalu didengar oleh Tuhannya. Rasullah SAW bersabda, "Tiga doa yang akan diterima oleh Tuhan, yaitu doa orangtua, doa orang yang bepergian, dan doa orang yang terdzolimi". (HR Abu Daud).

Dengan demikian, mari kita saling menebarkan kebaikan lewat berdoa untuk kebaikan diri sendiri, keluarga, masyarakat, pemerintah, bangsa dan negara termasuk Ibu Ani Yudoyono yang kini sedang terbaring di rumah sakit Singapura. Semoga Tuhan menyembuhkan Ibu Ani Yudoyono dan tak lupa tetangga kita atau masyarakat yang sedang terbaring sakit, semoga Tuhan segera menyembuhkan. Agar kembali beraktifitas, untuk mengayomi saudara umat beragama semuahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun