Binatang jangkrik lebih akrab dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak, dan tidak sedikit pula orang yang merasa geli dengan jangkrik, bahkan memiliki stigma buruk mengenai jangkrik. Namun berbeda halnya para pemuda ini dengan sangat bersemangat mengolah jangkrik menjadi sebuah makanan ringan yang lezat, higienis, dan sehat.
Aprian, peserta Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) yang dibentuk oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikat Tinggi Republik Indonesia. Aprian merupakan salah satu perwakilan dari Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), Kegiatan pengolahan jangkrik dilakukan pada Minggu, 4 Juli 2021 di wilayah Rt.01 Rw.01 Jakasetia Bekasi Selatan.
"Memilih jangkrik untuk dijadikan produk dikarena menjadi solusi peternak jangkrik di wilayah jakasetia, terutama saat over produksi, yang dimana jangkrik sangat sulit untuk dijual dan harganya pun menurun," ucap Aprian.
"Dalam berpartisipasi di kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa ini, bertujuan untuk pengembangan diri juga, tambah pengalaman, dan yang terpenting yaitu pengetahuan baru," ungkapnya.
Program Kreativitas Mahasiswa terutama Kewirausahaan sejatinya memiliki manfaat bagi mahasiswa untuk mengasah kreativitas  dan membantu membangun Indonesia atau daerah setempat melalui ide-ide kreatif yang di miliki. Pengolahan Jangkrik Krispi dalam menjalankan tujuan tersebut, memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pengolahannya.
"Dalam pengolahan jangkrik yang dijalankan, dari sisi kelebihannya ialah mudahnya bahan baku untuk di dapat, pengolahan yang relatif mudah, dan paling penting kebahagiaan tersendiri yang jarang diolah oleh orang lain, untuk kekurangannya ya paling sedikit geli aja dalam pengolahannya. Dan untuk keuntungan dari pengolahan jangkrik ini ya untuk para pemuda di wilayah ini, yang nantinya keuntungan tersebut diolah kembali menjadi modal dan lainnya," tutupnya.