Mohon tunggu...
Ghifari Sasmita Mutiara
Ghifari Sasmita Mutiara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Education enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menilik Sistem Kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz Seorang Gubernur Madinah dari Dinasti Umayyah

25 Desember 2023   09:56 Diperbarui: 25 Desember 2023   09:56 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/deeaaldin/

           Keluarga Umayyah adalah rumah bagi Umar bin Abdul Aziz. Ayahnya bernama Abdul Aziz bin Marwan bin Hakam bin Abil Ash bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf, dan ibunya bernama Laila, atau Ummu Ashim, binti Ashim bin Umar bin al-Khattab. Pada tahun 99 H, Khalifah Sulaiman bin Abdil Malik wafat dan beliau berwasiat ketika masih sakit, bahwa yang akan menggantikan kekhalifahannya adalah Umar bin Abdul Aziz sebagai gubernur Madinah. Masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz sangat singkat, hanya dua tahun, lima bulan, dan empat hari. Namun demikian, beliau berhasil mengembalikan keemasan Islam seperti yang dilakukan oleh pemimpin islam sebelumnya.

            Setelah Khalifah Sulaiman yang merupakan saudara sepupu dari Umar bin Abdul Aziz meninggal, beliau dilantik menjadi khalifah berdasarkan wasiat dari sepupunya itu. Setelah memegang kekuasaan menjadi seorang khalifah, Umar bin Abdul Aziz mengubah beberapa sistem sebelumnya menjadi lebih mirip dengan sistem feodal yang digunakan oleh Rasulullah SAW dan Khulafa' al Rasyidin. Selain itu, keputusan pertama setelah diangkat menjadi gubernur Madinah yakni beliau mementingkan asas musyawarah yang menjadi dasar kepemimpinanya. Beliau juga dikenal dengan keadilannya karena mengutamakan keadilan dalam pemerintahannya. Umar bin Abdul Aziz mampu memberikan contoh keadilan dan petunjuk, menghancurkan segala bentuk kedurhakaan dan kesesatan, menolak segala bentuk kezaliman, memantapkan hak-hak pemilik, mengembalikan kepercayaan orang kepada Islam, memberikan rasa aman kepada orang-orang dari ketakutan, dan memberi makan orang-orang karena mereka kekurangan makanan. Keadilan yang beliau perjuangkan sebanding dengan keadilan pada zaman Khalifah Umar bin Khattab. Selain itu, beliau dikenal dengan sifat-sifat kepemimpinannya sebagai pemimpin yang bijaksana, adil, jujur, sederhana, alim, wara', tawadhu', dan zuhud.

            Secara umum, dinasti Umayyah terkenal karena prestasi dalam sektor pendidikan.  Mereka dapat menguasai Andalusia dan meningkatkan pendidikan karena kekuatan politik mereka.  Hasilnya, sejumlah madrasah dan perguruan tinggi muncul di daratan Semenanjung Liberia. Pemerintahan Umar bin Abdul Aziz berkonsentrasi pada sektor pendidikan formal. Salah satu bentuk kepeduliannya adalah mendirikan banyak sekolah dan memberikan kebebasan untuk menggalang para cendekiawan agama, baik di tempat ibadah maupun di institusi pendidikan yang dikelola oleh pemerintah. Pendidikan telah ditingkatkan selama pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, seperti pendidikan istana, pendidikan rakyat, pendidikan dasar (kuttab), dan pendidikan tinggi. Untuk mata pelajaran yang diajarkan meliputi agama, sejarah, geografi, bahasa, filsafat, mantik, kimia, astronomi, matematika, dan kedokteran. Pusat pendidikan Umar bin Abdul Aziz diantaranya adalah Madrasah Syam (Damaskus), Madrasah Madinah, Madrasah Mekah, Madrasah Basrah, Madrasah Kufah, Madrasah Yaman, Madrasah Mesir, dan Madrasah Afrika Utara.

            Itulah tadi sistem kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz. Fakta bahwa Umar bin Abdul Aziz memiliki moral yang tinggi dan sangat terkenal, itu karenanya beliau dijuluki sebagai penguasa yang alim. Kemakmuran tersebar luas dan merata selama kurang dari tiga tahun pemerintahannya. Banyak sejarawan menulis kisah beliau sebagai pelajaran bagi generasi berikutnya karena cintanya terhadap syiar agama, ilmu pengetahuan, dan sains. Umar bin Abdul Aziz meninggal dunia pada tanggal 20 Rajab 101 Hijriah atau 5 Februari 720 M pada usia 37 tahun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun