Genshin Impact adalah permainan open - world RPG yang dirilis oleh Hoyoverse. Game ini terkenal dengan grafis anime yang indah, dunia yang luas untuk dijelajahi, dan sistem pertarungan yang unik.
Pemain berperan sebagai Traveler, seorang pengembara yang terdampar di dunia Teyvat. Mereka harus menjelajahi dunia, menyelesaikan misi, dan berinteraksi dengan karakter lain untuk mencari saudaranya yang hilang. Pertarungan dalam game ini menggunakan sistem berbasis elemen, di mana kombinasi elemen yang berbeda dapat menghasilkan efek yang kuat.
Di akhir Archon Quest Chapter 3 Bagian 5 Sumeru, Nahida pernah menyatakan bahwa Fatui Harbingers peringkat 1 hingga 3 memiliki kekuatan setara dewa. Â Pernyataan ini menggarisbawahi betapa istimewanya para Harbinger. Â Namun, setelah petualangan panjang di Teyvat, khususnya di Sumeru dan Natlan, ekspektasi terhadap Capitano, Harbinger nomor 1, Â justru berujung kekecewaan bagi sebagian pemain. Â Bagaimana mungkin sosok yang digambarkan begitu kuat ternyata tampak tidak sesuai ekspektasi? Â Siapakah Capitano sebenarnya, dan apa yang membuatnya menduduki posisi puncak di Fatui?
Reputasi Luhur Seorang Pemimpin
Capitano atau The Captain, nama yang identik dengan kepemimpinan bijaksana dan tangguh, memiliki reputasi yang dibangun dari berbagai sumber. Â Surat Farka yang dibacakan Mika dalam event Of Ballads and Brew versi 3.1 menggambarkan pertemuan harmonis Farka dengan Capitano, bahkan kontribusi signifikan Capitano dalam ekspedisi yang dipimpin Farka. Â Wanderer pun memuji Capitano sebagai pemimpin adil, berintegritas, dan berkekuatan luar biasa. Â Arlecchino, sosok yang dikenal penuh perhitungan, mengakui rasa hormatnya pada Capitano. Bahkan Victor, NPC Fatui di Mondstadt, menyatakan lebih memilih bekerja di bawah kepemimpinan Capitano. Â Kesaksian-kesaksian ini membentuk citra Capitano sebagai pemimpin yang dihormati kawan maupun lawan.
Asal-usul dan Takdir yang Mengubah Segalanya
Nama asli Capitano adalah Thrain. Berasal dari Khaenri'ah, kerajaan yang hancur 500 tahun silam, Thrain adalah mantan kapten pasukan Khaenri'ah. Jiwa kepemimpinannya yang luar biasa kini terlihat jelas dalam perannya di Fatui. Â Tragedi cataclysm mengubah segalanya. Â Menyaksikan kehancuran tanah air, keluarga, teman-teman, dan pasukannya, Thrain yang selamat dari kutukan keabadian, dipenuhi amarah dan ketidakrelaan. Â Kutukan yang seharusnya menjadi anugerah hidup abadi, justru menjadi siksaan kejam, Â membuat tubuh membusuk dan kewarasan terkikis.
Perjalanan ke Natlan dan Pengabdian Tanpa Batas
Thrain dan sisa pasukannya mengungsi ke Natlan, namun menemukan bencana serupa. Â Tergerak oleh penderitaan suku-suku di Natlan, Capitano membantu mereka melawan Abyss. Â Sebagai pemimpin tangguh dengan rasa kemanusiaan mendalam, ia menjalin hubungan khusus dengan pemimpin suku Natlan. Dukungan Capitano dan pasukannya menjadi harapan baru bagi suku-suku yang hampir putus asa.
Bergabung dengan Fatui, organisasi dengan reputasi kontroversial, Capitano membawa nilai yang berbeda. Alih-alih hanya mengejar pengumpulan Gnosis, prioritas Capitano adalah melindungi Natlan. Â Ia menggunakan kekuatan dan pengaruh Fatui untuk memastikan wilayah itu tidak mengalami nasib tragis seperti Khaenri'ah. Â Bagi Capitano, perlindungan Natlan adalah segalanya, ia tidak ingin tanah yang kini ia jaga berakhir dalam kehancuran. Loyalitas Capitano tidak hanya kepada Fatui, tetapi kepada misinya sendiri yakni melindungi Natlan dari ancaman Abyss.
Pengorbanan dan Warisan Abadi