Mohon tunggu...
M. Ghaniey Al Rasyid
M. Ghaniey Al Rasyid Mohon Tunggu... Freelancer - Pemuda yang mencoba untuk menggiati kepenulisan

Orang yang hebat yaitu orang yang mampu untuk mempertahankan prinsip mereka dari beberapa kontradiktif

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film The Batman: Harapan tentang Keadilan

15 Mei 2022   03:41 Diperbarui: 15 Mei 2022   06:19 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Awal bulan Maret 2022, The Batman resmi tayang. Pecinta DC Comic, pasti tak asing dengan The Batman dengan kemampuan cerdasnya menggunakan alat-alat canggih untuk menumpas kejahatan. The Batman yang disutradarai oleh Mat Reeves, mendapat pujian hebat, lantaran sukses tayang ditengah pandemi dengan mendapatkan torehan pendapatan sebesar US$ 300 melawati angka pendapatan, di tengah pandemic Covid-19 (Detik,2022).

Salah satu pemeran dalam sekuel tersebut adalah Robert Pattinson, yang pernah memerankan di Film Twilight sebagai Edward Cullen. Keberadaan Robert Pattinson sebagai tokoh utama yang memerankan Bruce Wayne --aka Batman, menuai banyak tanggapan di twitter.com. Mafhum, setelah film ditayangkan, Robert membuat takjub netizen, karena dapat menjiwai tokoh Batman ditengah kehidupan Gotham begitu pelik.

Sekuel Batman memiliki keterkaitan dengan film-film selanjutnya. Joker sebagai tokoh villain itu, selalu membayang-bayangi si jubah kelelawar untuk mewaspadai gerak-geriknya. Sama-sama hidup di kota yang bernama Gotham, namun mereka berbeda nasib secara ekonomi sehingga timbul telaah, benturan si kaya dan si miskin.

Joker muncul di akhir film tersebut dengan tertawa terbahak-bahak ketika, mereka bersama-sama dengan --Riddler, duduk bersama di jeruji besi. Ridler tertangkap usai meluluhlantahkan kota Gotham dengan bom yang diledakan di titik vital kota sehingga menimbulkan banjir besar. Momen tersebut, sebelumnya juga ditangkan pada Thriller The Batman, dengan si jubah kelelawar menyalakan obor berwarna merah menolong korban dari Riddler.

Sekuel Batman bukanlah sekuel kemarin sore yang memantik tanya netizen. Sekuel tersebut sudah dibentuk pada tahun 1939 oleh seniman bernama Bob Kane dan Bill Finger sebagai penulisnya. Gubahan mereka, sampai hari ini masih diminati oleh beberapa kalangan, dari kecil hingga dewasa. Disamping, aksi gulat yang selalu diperankan, ada beberapa petuah menarik ketika menonton setiap gerak-gerik pada film tersebut.

Korupsi dan Kesenjangan Sosial

Film Batman terkesan begitu kelabu dan menyedihkan. Backlight yang terkesan gelap menandakan sebuah penderitaan yang begitu memilukan di Kota Gotham. Gotham adalah kota tempat tinggal Bruce Wayne dan beberapa Villain lain yang tinggal untuk bersiap memporak-porandakan Batman dan kota tersebut, karena ketidakpercayaan.

Musuh utama dalam sekuel The Batman adalah Riddler. Ia merupakan villain sadis, selalu membuat targetnya menderita dengan bersimbah darah bahkan berujung mati yang begitu mengerikan. Apabila kita amati lebih dalam, target Riddler bukanlah sembarang orang, akan tetapi targetnya adalah pejabat-pejabat korup. Ketidakpercayaan kepada aparat penegak hukum, politisi, hingga filantropi kaya seperti diperankan oleh ayah Bruce Wayne yaitu; Dr. Thomas Wayne. Membuat Riddler salah satunya melakukan gerakan alternatif sebagai bentuk perlawanan terhadap elit-elit korup.

Riddler tidak bergerak sendiri. Riddler memiliki beberapa partner untuk melakukan aksinya dengan melakukan praktik pembunuhan kepada targetnya. Ciri khas Riddler yaitu menawarkan sebuah clue kepada Batman untuk mengetahui sebuah jawaban mengenai keadilan.

Ketika seorang pejabat yang menabarkan dirinya kedalam gereja, persis prosesi kematian pejabat lain sedang dilakukan prosesi pemakaman, pada poin itulah bagaimana korupsi yang menyebabkan batin Riddler mencuat untuk segera menyadarkan dan menuntaskan masalah tersebut.

Dalam film Joker yang dihelat pada (2/10/2019), memantik kita mengamati kondisi Gotham lebih dalam. Irisan yang sama dari film Joker dengan The Batman, adalah aksi protes masyarakat atas rezim yang tidak memiliki keberpihakan kepada rakyat, karena lebih mementingkan diri sendiri.

Disitu juga diperankan bagaimana seorang Arthur Fleck (Joker), harus hidup ditengah kemiskinan dan hidup pada rumah susun kumuh dengan ibunya yang memiliki penyakit jiwa berat. Kondisi tersebut, menuntut Arthur untuk bekerja sebagai pelawak dan tiap kali harus menelan pil pahit atas ketidakadilan.

Tak hanya itu, dalam Film The Dark Knight and Rises (2012), menjelaskan begitu gamblang benturan erat antara kepolisian yang korup dengan masa gotham, yang dimanfaatkan Joker untuk mendramatisir keadaan yang membuat kobaran api semakin begitu besar. Pecahlah, kebrutalan.

Masyrakat Gotham begitu tertekan oleh kondisi sosial yang lagi-lagi hanya menguntungkan segelintir elit saja. Teringat Erico Malatesta bahwa menghapus eksploitasi dan penindasan bisa dialakukan dengan menghapus kapitalis rakus dan penguasa yang menindas.

Ketika penguasa rakus sehingga menyebabkan tindak korupsi, alhasil menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Hal tersebut selaras apa yang disampaikan oleh (Wong, 2017) bahwasannya korupsi akan menyebabkan sengsaranya masyarakat miskin yang dimana mengharapkan kebijaksanaan penguasa.

Hal tersebut dilakukan oleh Riddler karena getol oleh koruptor yang merajalela. Terbilang begitu pelik, atas apa yang dilakukan oleh Riddler. Pasalnya, ia melakukan praktik-praktik yang begitu keji. Ada kaitan yang menarik antara Malatesta dan Riddler. Riddler benar-benar melakukan praktik dengan mencabut penguasaan menindas dan memaksa untuk mengapus domiasi-dominasi yang mengkerdilkan pihak luas.

Sekuel The Batman sebagai refleksi untuk kita semua. Film tersebut mengingatkan kita akan kondisi ril yang dihadapi oleh umat manusia. Korupsi dan kerakusan mengingatkan kita agar lebih bijaksana. Keadilan selalu diperjuangkan, dikarenakan keadilan adalah pengingat bahwasannya setiap manusia memiliki hak untuk hidup, berkumpul, dan hengkang dari kemiskinan ketika negara itu terbentuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun