Mohon tunggu...
M. Ghaniey Al Rasyid
M. Ghaniey Al Rasyid Mohon Tunggu... Freelancer - Pemuda yang mencoba untuk menggiati kepenulisan

Orang yang hebat yaitu orang yang mampu untuk mempertahankan prinsip mereka dari beberapa kontradiktif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Membaca Ulang Dinamika dalam Masyarakat Agraria

29 Juni 2020   14:40 Diperbarui: 24 September 2020   17:53 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pixabay.com/sasint

Agraria merupakan salah satu aspek penting yang mendukung stabilitas kehidupan manusia. Dengan agrarian disitulah terjadi permintaan dan penawaran yang atas kausalitas antara distributor dan konsumen. hari demi hadiri sektor agrarian mengalami sedikit luka dengan dibentuknya sebuah RUU yang sama sekali tidak berpihak kepada para petani dan tunakisma. 

Sistem investasi yang menciptakan padat modal menjadi dambaan sendiri bagi pemegang kebijakan untuk menerabas segala yang berbentuk konvensional.

Trickel up effect adalah sebuah paradoks yang dimana kebutuhan investasi secara makro lebih diutamakan dibandingkan dengan penguatan sektor mikro baik berupa keahlian sumber daya manusia dan meningkatkan keunggulan komparatif masyarakat. 

Sayangnya terhadap presentase peningkatan perkonomian berakibat dan berujung kepada pengesampingan peningkatan perkonomian micro yang berujung kepada melunjaknya angka penganggruan dan kemiskinan.

Esensi dari Trickel Up Effect sendiri lebih diartikulasikan kepada keterkaitan perkonomian antara pemegang modal dengan beberapa buruh yang bekerja di perusahaan mereka. 

Buruh yang digunakan tenaga hidupnya untuk kepentingan perusahaan. Akan tetapi mereka kurang mendapatkan sebuah keuntungan secara bagus setiap buruh yang bekerja yang dimana lebih menguntungkan pihak hirarki yang berada di atas perusahaan (Chodijah, 2010).

Menjadi sebuah keberuntungan tersendiri apabila sistem perkonomian tidak hanya difokuskan kepada sektor makro saja, akan tetapi tetap mengawal dan mengamati sektor mikro sebagai sebuah pondasi untuk mengatasi masalah klasik perkonomian -pengangguran dan kemiskinan. 

Ketika pihak pembuatan kebijakan lebih tertarik untuk membangun perekonomian skala makro dengan luar biasa, maka akan timbul suatu ketimpangan luar bisa yang berefek kepada masyarakat.

Investasi dan penanaman modal jangka panjang akan membawa sebuah pengakusisian terhadap sebuah lahan produktif untuk digantikan dengan beton ataupun bangunan industri. Tidak hanya itu majunya sistem teknologi akan menggantikan tenaga kerja konvensional kepada sistem yang lebih modern. 

Tidak bisa dipungkiri lagi apabila pihak pemodal hanya menempatkan kebijakan ini atas landasan efektif dan efisien, maka akan tercipta pengurangan bagi tenaga kerja. 

Dari sudut pandang lain, penggunaan indutrialisasi juga sangat dibutuhkan untuk mengelola keunggulan komparatif yang berada di suatu wilayah. 

Seperti Gresik contohnya yang dimana sebelumnya kurang begitu produktif dalam pengelolaan hasil bumi, tektur tanah yang kurang strategis karena dikawasan tersebut kaya akan kandungan kapur, maka dibentuklah suatu industry semen untuk memanfaatkan keunggulan komparatif daerah tersebut (Basundoro, 2001)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun