Jadi alasan kedua, adalah Clean and Like Pro.
Walaupun terlihat sederhana foto dengan latar belakang putih mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi, karena dibutuhkan kamera/lensa yang berada dalam kondisi prima, kotoran pada sensor, jamur atau fog pada lensa akan jelas berdampak pada hasil foto, bercak ataupun yang lebih parah timbul haze(kabut putih tipis) pada hasil akhir bisa terjadi bila kita tidak berhati-hati melihat kelemahan kamera/lensa kita. Kedua, dengan putih yang bersifat sangat memantulkan kembali cahaya, tanpa perencanaan yang matang tentang konsep/tata letak, pencahayaan yang matang, mustahil hasil akhirnya seperti yang kita harapkan.Â
Namun bila kita bisa mengatasi semua hal tersebut, maka hasil yang di dapatkan adalah 'bersih' dan terlihat seperti para profesional(karena tingkat kesulitan yang cukup tinggi).Â
Salah satu alasan mengapa tingkat kesulitan cukup tinggi adalah seperti foto diatas ini, tidak mudah melihat kekurangan  karena dominasi warna putih. Untungnya ada satu cara untuk mempermudahnya. Istilahnya dengan menggunakan bantuan curve adjustment layer .
Caranya: buat satu curve adjustment layer , lalu bentuk masing masing channel RGB seperti dibawah ini.
Jika belum cukup juga maka lanjut alasan ketiga, Color are true.
Dengan menggunakan latar belakang putih maka tidak akan takut salah warna, karena warna adalah segalanya pada produk foto yang paling ditakuti oleh fotografer adalah warna meleset, warna produk yang difoto harus terlihat seperti warna aslinya. Color constancy sangat tidak dimaklumi.
Seperti foto dibawah ini, pada bagian bawah jam, berwarna merah akibat pantulan alasnya yang memang berwarna merah.