Mohon tunggu...
Gatot   "Jendral" Subroto
Gatot "Jendral" Subroto Mohon Tunggu... lainnya -

Asisten Sutradara 1, Penulis, Penggemar Foto, Aktor (Coboy Junior The Movie 1 dan 2, Slank Ga Ada Matinya, Tak Kemal Maka Tak Sayang, 7 Misi Rahasia Sophie, 3 DARA, SKAKMAT, BEST FRIEND FOREVER - tayang 2016, PETAK UMPET MINAKO - tayang 2016) yang terus belajar untuk menulis dan berkarya untuk sesama.\r\n\r\nFB : dream_catcher2015@yahoo.com\r\nBlog : http://takketik.blogspot.com/\r\nTwitter : @gatot_winner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Detik yang Abadi di Desaku

12 April 2012   09:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:42 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_181509" align="aligncenter" width="543" caption="Rindu saya : Berlarian di tepian pematang sawah"][/caption]

Sejak kecil, saya gemar bertualang dan membaca buku-buku/komik petualangan. Saya suka duduk berteduh di bawah pohon dan sayup-sayup mendengar bunyi hembusan angin di pematang sawah, lenguhan kerbau, deretan burung-burung kecil atau merasakan empuknya pijakan kaki saat berlarian di atas sawah yang tergenang air dan lumpur. Buat saya, menemukan dunia baru adalah pengalaman yang seolah "membuat tarikan nafas saya bisa terasa 300 fps alias slow motion". Bacalah tulisan ini, semoga bisa membangkitkan kenangan indah itu, dengan bahasa yg sederhana dan mengalir, perlahan tulisan ini membuka memori abadi itu.

--------------------------------------------------------------

Berikut beberapa pengalaman yang saya ingat semasa kecil, antara lain :

1. MENCARI KEPING UANG LOGAM BELANDA :

[caption id="attachment_181510" align="alignleft" width="192" caption="Kepingan koin Belanda"]

[/caption] Di belakang rumah saya, terdapat banyak petak-petak sawah dan sawah-sawah itu dipisahkan oleh sebuah sungai kecil. Sungai itu nampak jernih, sehingga kami masih bisa melihat beberapa ikan kecil yang berenang disana. Kami suka menangkapnya dengan sebuah alat yang berbentuk serokan. Caranya tradisional, kami buat perangkap di ujung, lalu ikan-ikan itu kami giring dengan serokan tersebut hingga tepojok di sudut perangkap.

Tapi yang paling mengasyikan dan unik adalah, saya seringkali menemukan kepingan logam uang jaman Belanda di sungai itu. Dengan gambar Ratu belanda di satu sisi dan nilai mata uang di sisi lainnya, keping-keping ini jumlahnya cukup banyak dan tersebar di sungai-sungai itu. Sayangnya, keping itu entah hilang kemana.

Sepulang sekolah, saya segera menyusuri sungai itu sambil berjalan pulang. Dan sampai hari ini, saya tidak pernah bercerita kepada kedua orangtua saya, bahwa saya sering menjelajah sendirian mengikuti alur sungai itu sampai tubuh terasa letih atau lapar. Dan kemudian kembali pulang kerumah dengan menyusuri sungai yang sama, tentunya dengan cahaya matahari yang berbeda. Mentari sore membuat tembusan-tembusan dan merubah warna dedaunan serta pematang sawah nampak kuning ketuaan.

Nah, sambil menyusuri sungai itu, saya melihat-lihat, membongkar batu-batu sungai yang kecil, menyibak semak/rumput di tepi sungai. Untuk apa ? Hanya untuk menemukan "harta karun" alias uang logam itu. Buat saya, ini petulangan mengasyikkan.

----------------------------------------------------- 2. MENYUSURI TEPIAN SAWAH :

[caption id="attachment_181514" align="alignleft" width="258" caption="Sawah"]

13342224752123029694
13342224752123029694
[/caption] Jalan di desa kami sebenarnya menghubungkan satu desa dengan desa lain dan di tengah-tengahnya terbentang hamparan sawah berpetak-petak yang cukup luas. Saya sering berjalan menyusuri jalan itu, kadang jalanan itu nampak sepi namun kadang ramai oleh sekumpulan petani yang sedang merendam kaki di tepian waduk kecil. Mereka suka menawarkan minuman dari ceret air yang terbuat dari besi alumunium berwarna perak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun