Mohon tunggu...
Niko Nababan
Niko Nababan Mohon Tunggu... Guru - Manusia biasa yang berproses menjadi seorang guru

Temukan saya di: http://nikonababan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Saat Hujan Turun

26 Juni 2019   12:06 Diperbarui: 26 Juni 2019   12:17 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Green Mood by Leonid Afremov (afremov.com)

Terlalu panjang aku memandang,
hingga terbuai
dalam narasi para pecundang.
Selama petang,
terus saja merasa gamang.
Sesekali kumainkan sandiwara receh,
belagak tidak acuh
dan pura-pura tidak tau,
padahal galau sudah meradang.

Sejukmu tak kunjung sampai,
padahal petang akan segera usai.
Ada rasa cemas yang larut dan berlalu,
di setiap pesan
yang kau husipkan di telingaku
Kurawat sabar,
menanti esok yang kaujanjikan.

Kutunggu engkau
saat hujan turun
dan menepis rasa curiga
di sepasang kelopak mata,
mengacau setiap ocehan bodoh
yang terus mengusik telingaku,
membasahi gersangnya hati
oleh rasa cemburu

Saat itu tiba,
aku siap dengan sabar yang baru,
di sana pula akan tumbuh
benih cinta yang ditakdirkan untukku.

Mungkin bukan kamu,
mungkin setelahmu.

Palembang, 26 Juni 2019

dok: kompal
dok: kompal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun