Isu Kedokteran Vape Vs rokok

Dewasa ini, sudah mulai muncul berbagai persepsi mengenai vape maupun rokok. Banyak orang berkata bahwa vape lebih sehat dari rokok. 

Namun, tidak sedikit pula yang berkata bahwa vape sama saja seperti rokok bahkan efeknya lebih parah karena liquid yang dihirup akan menimbulkan titik -- titik hitam di dalam paru-paru. Sebelum membahas lebih jauh akan vape dan rokok, pertama -- tama kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian dari vape dan rokok itu sendiri.

Vape atau rokok elektronik adalah alat yang difungsikan seperti rokok dengan perbedaan tidak menggunakan atau membakar daun tembakau. 

Vape mengubah cairan  yang ada menjadi uap yang kemudian dihisap oleh penggunanya lalu masuk ke dalam paru -- paru(1). Biasanya vape memiliki berbagai macam varian rasa seperti contoh rasa buah-buahan, rasa makanan, rasa minuman, dan masih banyak lagi. Rasa ini terletak pada cairan yang diteteskan pada sebuah kapas didalam alat vape itu sendiri.

Penggunaan vape di kalangan para perokok pun mengalami peningkatan yang pesat. Banyak perokok yang berpindah kebiasaan dikarenakan keinginan dirinya untuk berhenti merokok. 

Vape digunakan juga untuk memberikan nikotin bagi penggunanya, dimana hal ini dipercaya bisa membuat perokok mengurangi keinginan akan tembakau dan bisa juga meningkatkan keyakinan diri untuk merokok. Vape juga dipercaya tidak berbahaya dan lebih aman dibandingkan orang merokok(2).

Kemudian, berlanjut membahas definisi dari rokok yaitu gulungan kertas yang berisi tembakau dan bahan tambahan lainnya. Proses penggulungan biasanya dengan cara dilinting oleh tangan atau menggunakan mesin(3). Kertas yang digunakan untuk rokok adalah kertas papir. Merek rokok di Indonesia pun terdiri dari berbagai jenis dan varian rokok yang tersebar dan terjual di kalangan masyarakat.

Rokok di Indonesia pun menjadi andalan utama bagi masyarakatnya. Semua ini bisa terjadi karena periklanan mengenai rokok sangatlah gencar. Perusahan rokok pun memiliki kekuasaan di dalam bidang politik maupun keuangan yang membuat pendapatan pemerintah ikut meningkat(4). 

Sayangnya, peristiwa kejadian ini dilakukan hanya untuk membuat para perokok tidak berhenti membeli rokok yang secara tidak langsung membeli benda dengan 4.000 jenis senyawa kimia yang beracun bagi tubuh kita(5).

Selanjutnya, muncul mitos bahwa vape tidak berbahaya dan lebih aman untuk digunakan daripada menghisap rokok serta bisa mengurangi intensitas perokok hingga tidak merokok lagi. 

Faktanya, vape memang tidak sebegitu berbahaya seperti halnya orang yang merokok namun bukan berarti boleh digunakan begitu saja.