Kamis 8 Mei 2025 Â Museum Geologi kembali menjadi pusat edukasi penting dengan mengadakan kegiatan "SARASEHAN MUSEUM GEOLOGI" Mengenal Mineral Kritis. Kegiatan Sarasehan ini sudah rutin diadakan oleh Museum Geologi dengan mengundang Guru Geografi beserta Siswa Kota Bandung Dan Sekitarnya, peserta yang diundang kurang lebih ada 100 orang, dengan narasumber Hasanudungan Eric Mamby, ST.MT dari Balai Besar Pengujian Mineral Dan Batubara Tekmira serta Rifni Sani Nugraha, S.T dari Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara. Dam Panas Bumi (PSDMBP).
Sarasehan kali ini memiliki tema yang sangat menarik bagi saya dan menjadi pengetahuan yang baru yaitu tentang mineral kritis, dalam artikel kali ini saya akan membahas  Apa Itu Mineral Kritis?
 Di tengah perkembangan pesat teknologi global dan meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim, keberadaan mineral kritis menjadi semakin penting. Mineral-mineral ini memainkan peran sentral dalam transisi energi bersih, pembangunan teknologi tinggi, hingga pertahanan nasional. Namun, ketersediaannya yang terbatas dan tantangan dalam pengelolaannya menjadikan mineral kritis sebagai perhatian strategis banyak negara, termasuk Indonesia.
Adapun pengertian Mineral Kritis menurut  Kepmen ESDM No 296K/MB.01/MEM.B/2023  merupakan mineral yang mempunyai kegunaan penting untuk perekonomian nasional dan pertahanan keamanan negara yang memiliki potensi gangguan pasokan dan tidak memiliki pengganti yang layak.
Indonesia memiliki cadangan besar untuk beberapa mineral kritis seperti nikel, kobalt, dan mangan. Wilayah seperti Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Bangka Belitung menyimpan potensi besar untuk dikembangkan. Namun, perlu kebijakan yang mendorong pengelolaan berkelanjutan dan ramah lingkungan, peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi, Investasi dalam riset, eksplorasi, dan daur ulang mineral.
Berikut Ini  Terdapat 47 Mineral Kritis Yang Terdapat Di Indonesia Menurut Kepmen ESDM No 296K/MB.01/MEM.B/2023 Â
Dalam paparannya, para narasumber mengungkap betapa pentingnya mineral kritis dalam menopang kemajuan teknologi dan ketahanan nasional. Mineral kritis seperti nikel, kobalt, litium, dan tanah jarang menjadi tulang punggung dalam industri kendaraan listrik, energi terbarukan, hingga pertahanan nasional.
Hasanudungan Eric Mamby menjelaskan proses pengujian dan karakterisasi mineral yang dilakukan di Tekmira, serta pentingnya menjaga pasokan mineral ini dari sisi kualitas dan keberlanjutan. Sementara Rifni Sani Nugraha menyoroti strategi pemetaan dan eksplorasi sumber daya mineral kritis yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Peran Penting Mineral Kritis
1. Pilar Transisi Energi
- Mineral kritis merupakan komponen utama dalam teknologi energi terbarukan:
- Baterai kendaraan listrik memerlukan litium, nikel, dan kobalt.
- Panel surya dan turbin angin menggunakan logam tanah jarang.
- Sistem penyimpanan energi sangat bergantung pada teknologi berbasis mineral ini.
Tanpa mineral kritis, target net-zero emission dan energi bersih akan sulit dicapai
2. Tulangan Teknologi Modern
- Teknologi digital dan komunikasi sangat bergantung pada mineral kritis:
- Smartphone, laptop, TV, dan perangkat pintar menggunakan tantalum, tungsten, dan neodimium.
- Tanah jarang digunakan dalam magnet super kuat yang memungkinkan miniaturisasi perangkat.
- Mineral kritis memastikan kelangsungan inovasi dan efisiensi teknologi digital
3. Komponen Pertahanan dan Kedirgantaraan
- Berbagai sistem militer dan antariksa memerlukan mineral kritis:
- Rudal, satelit, drone, dan radar canggih menggunakan logam khusus yang sulit digantikan.
- Negara-negara maju menjadikan pasokan mineral kritis sebagai isu keamanan nasional.
- Mineral kritis adalah fondasi kemandirian dan kekuatan teknologi pertahanan.
4. Motor Pertumbuhan Ekonomi Baru
- Permintaan global terhadap mineral kritis terus meningkat seiring tren kendaraan listrik dan energi hijau. Negara yang memiliki dan mampu mengelola sumber daya ini berpeluang menjadi:
- Pusat industri energi terbarukan
- Pemimpin dalam ekonomi hijau
- Penyedia pasokan strategis di pasar global
- Mineral kritis bisa menjadi aset geostrategis dalam persaingan global.
Acara ini memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai mineral kritis dan tantangan pengelolaannya di Indonesia.
Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa:
- Mineral kritis sangat strategis dalam mendukung transformasi energi dan teknologi masa depan.
- Pengelolaan sumber daya harus berkelanjutan, mulai dari eksplorasi hingga pemanfaatan.
- Pendidikan geologi sejak dini penting untuk membentuk generasi yang peduli dan paham potensi sumber daya alam negeri sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI