Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meriahnya Diplomasi Budaya oleh Kontingen Garuda

23 Maret 2018   15:11 Diperbarui: 23 Maret 2018   22:55 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menari Bersama di Kapal KRI Usman Harun. Sumber foto: Dharma (Satgas MTF TNI AL).

Apabila mendengar nama Kontingen Garuda (KONGA) maka pikiran kita akan langsung tertuju pada pasukan perdamaian yang dikirim oleh Indonesia. Pasukan khusus yang bertugas dalam misi pemeliharaan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini aktif dikirim oleh Indonesia sejak tahun 1957. Misi pertamanya adalah di Mesir dengan kekuatan 559 orang pasukan. 

Pasukan yang punya ciri khas baret dan helm berwarna biru seperti warna dasar logo PBB ini dikenal akan tugas mulia yang diembannya di tengah situasi konflik. Tugas-tugas itu diantaranya adalah mengawal bantuan kemanusiaan dan membangun serta mengoperasikan fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi warga sipil yang menjadi korban perang.

Bagi banyak orang awam, anggota KONGA dipandang sebagai para prajurit yang selalu bersikap serius dan penuh konsentrasi karena sifat tugas mereka yang bisa dibilang cukup berat. Pandangan itu ada benarnya namun tidak sepenuhnya tepat. Ada sisi lain yang ditunjukkan oleh KONGA yaitu keramahtamahan dan keterampilan mereka dalam berseni budaya.

Hal ini terlihat saat Satuan Tugas Maritime Task Force TNI Kontingen Garuda (Satgas MTF TNI KONGA) XXVIII-J UNIFIL menggelar open ship KRI Usman Harun-359. Bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beirut untuk Lebanon, acara tersebut diselenggarakan di Dermaga Beirut pada hari Rabu, 14 Maret 2018. 

Para pengunjung open ship KRI Usman Harun - 359 mendapat informasi tentang kapal. Sumber foto: Dharma (Satgas MTF TNI AL).
Para pengunjung open ship KRI Usman Harun - 359 mendapat informasi tentang kapal. Sumber foto: Dharma (Satgas MTF TNI AL).
KONGA menerima kunjungan dari 78 orang mahasiswa dan dosen dari American University of Beirut (AUB) dan Lebanase University (LU). Berbagai kegiatan yang dilakukan dalam open ship diantaranya foto bersama di dermaga dengan latar belakang KRI Usman Harun-359, pengenalan aturan kapal, paparan singkat tentang Wonderful Indonesia disertai kuis berhadiah cenderamata, dan lain-lain.

Salah satu sesi yang menarik adalah saat para anggota KONGA unjuk kebolehan menampilkan kesenian meliputi tari Jaranan, Remo, Ganongan, Saman, Kecak dan musik Rampak Gendang. Para mahasiswa dan dosen dibuat terkagum-kagum dengan atraksi yang ditunjukkan. Mereka tak menyangka bahwa para anggota KONGA tak kalah jago dengan para penari dan pemusik profesional.

Atraksi ini juga terlaksana dengan dukungan dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tahun lalu telah menghibahkan perlengkapan seni budaya seperti pakaian tari dari berbagai daerah di Indonesia beserta perangkat pendukungnya. Pendukungan ini dilandasi oleh keinginan Satgas MTF TNI KONGA agar mereka dapat turut menjalankan misi diplomasi budaya Indonesia disamping melaksanakan misi utama yaitu mengawal pemeliharaan perdamaian di negara setempat.

Atraksi tari yang memukau para pengunjung. Sumber foto: Dharma (Satgas MTF TNI AL).
Atraksi tari yang memukau para pengunjung. Sumber foto: Dharma (Satgas MTF TNI AL).
Melalui atraksi tari dan musik yang dipertunjukkan, KONGA telah ikut serta memperkenalkan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia kepada masyarakat Lebanon. Hal ini perlu karena mereka rata-rata hanya tahu tentang Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam. Bahwa Indonesia punya kebudayaan yang sangat beragam itu masih belum dipahami.

Tarian dan musik Indonesia dengan suara yang unik, pakaian yang warna-warni dan gerakan yang dinamis langsung menyita perhatian mereka. Pengalaman menyaksikan langsung seni budaya dari Indonesia adalah yang pertama bagi mayoritas pengunjung open ship ini. Saat ditanya kesan mengikuti acara ini, mereka jadi makin tertarik untuk mencari tahu lebih banyak tentang Indonesia.

Dalam kesempatan ini juga, Perwira Satgas MTF TNI KONGA XXVIII-J UNIFIL Letda Laut (P) Damartama P.A.N.,S.Tr.Han., memaparkan secara singkat tentang KRI Usman Harun-359 yang diselingi kuis di geladak heli KRI. Para pengunjung bisa pula mengakses komputer interaktif berisi tentang tempat-tempat wisata di Indonesia yang telah disiapkan di kapal.

Pengunjung mengakses komputer interaktif. Sumber foto: Dharma (Satgas MTF TNI AL).
Pengunjung mengakses komputer interaktif. Sumber foto: Dharma (Satgas MTF TNI AL).
Pada akhir kegiatan, seluruh pengunjung diajak menari Gemu Famire bersama seluruh prajurit KRI Usman Harun-359. Acara menari bersama ini berlangsung sangat meriah dan penuh senyum tawa. Tarian pergaulan dari Provinsi Nusa Tenggara Timur ini menjadi perekat persahabatan antara KONGA dengan para mahasiswa dan dosen dari dua universitas di Lebanon tersebut.

Komandan Satgas MTF TNI KONGA XXVIII-J UNIFIL yang juga merupakan Komandan KRI Usman Harun-359, Kolonel Laut (P) Alan Dahlan, S.H.,M.Si. menyambut positif kegiatan kali ini, karena tingginya antusiasme para mahasiswa dan dosen American University Beirut dan Lebanase University sebagai pengunjung open ship. Sebagai informasi, Satgas MTF TNI KONGA XXVIII-J UNIFIL berkekuatan sebanyak 100 personel kapal yang terdiri dari 94 ABK KRI Usman Harun-359, 1 perwira intelejen, 1 perwira psikologi, 1 dokter, 1 perwira penerangan, 1 kopaska dan 1 penyelam.

KONGA berfoto di atas KRI Usman Harun - 359. Sumber foto: TIRTO.
KONGA berfoto di atas KRI Usman Harun - 359. Sumber foto: TIRTO.
Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk berkontribusi pada perdamaian dunia melalui KONGA. Apalagi saat ini Indonesia sedang berkampanye untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020. Indonesia optimis dapat memperoleh dukungan dari banyak negara. Salah satunya dilandasi oleh partisipasi aktif Indonesia yang telah mengirim kurang lebih 2.700 orang pasukan dalam misi perdamaian PBB. Angka itu menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari sepuluh negara kontributor pasukan perdamaian PBB terbanyak di dunia.

Kegiatan diplomasi budaya yang dijalankan oleh KONGA diharapkan dapat semakin meningkatkan citra positif yang saat ini sudah melekat pada KONGA. Kebudayaan merupakan sarana yang tepat untuk mendekatkan KONGA dengan masyarakat setempat, sehingga pada akhirnya juga mendukung kelancaran KONGA dalam melaksanakan tugas-tugas lainnya. Kehadiran mereka di negara-negara yang sedang atau pasca dilanda konflik kini tidak hanya dilihat sebagai penjaga perdamaian namun juga sebagai duta budaya Indonesia.

Salam diplomasi budaya Indonesia!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun