Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Optimisme Indonesia Juarai Kembali Piala Thomas

11 Februari 2018   23:50 Diperbarui: 12 Februari 2018   01:42 2482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Indonesia bersama piala Kejuaraan Beregu Asia 2018. (Foto: PBSI)

Nomor ini sudah sangat kenyang sanjungan karena punya pelatih yang sarat pengalaman dan bertangan dingin seperti Herry I.P. serta deretan pemain dengan kalungan gelar juara yang tak bisa dihitung dengan jari lagi. Kehadiran living legend Hendra Setiawan yang bersedia memperkuat tim Piala Thomas tahun ini setelah keluar dari pelatnas di tahun 2017 lalu menambah sisi mentereng nomor ganda putra.

Secara individu, pemain-pemain ganda putra Indonesia sangat mumpuni. Mereka punya skill yang luar biasa dan mental bertanding yang kokoh. Hal ini sudah berkali-kali disebut sebagai modal utama tim Indonesia. Namun ada satu kekuatan ganda putra kita yang baru terlihat saat Kejuaraan Beregu Asia di Alor Setar ini. Kekuatan itu bukan dari kehadiran pemain namun dari kematangan strategi tim.

Berbekal enam pemain yaitu Kevin, Gideon, Ahsan, Hendra, Angga dan Rian, pelatih Herry I.P. meracik strategi jitu memadu-madankan mereka satu sama lain. Di Alor Setar ini, Indonesia menurunkan TUJUH kombinasi pasangan ganda putra yang berbeda-beda yaitu Kevin/Gideon (versus Maladewa), Hendra/Angga (versus Maladewa dan Filipina), Ahsan/Rian (versus Filipina), Ahsan/Kevin (versus India dan Jepang), Angga/Rian (versus India), Hendra/Rian (versus Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok) dan Ahsan Angga (versus Korea Selatan dan Tiongkok). Hal ini baru pertama kali terjadi di penampilan Indonesia dalam kejuaraan beregu putra.

Herry I.P. tidak sembarangan dalam memutuskan bongkar-pasang ini. Selain dilandasi oleh faktor non-teknis seperti cederanya Gideon di tengah turnamen, ia juga yakin bahwa pasangan siapapun yang diturunkan mampu meraih hasil yang baik. Keyakinan itu dilatar belakangi oleh fakta bahwa para pemain ganda putra sudah biasa bermain dengan pasangan-pasangan yang berbeda saat latihan di Cipayung. Maka, mereka tidak akan kesulitan untuk berpadu dan menerapkan pola permainan yang tepat saat mendadak dipasangkan dengan pemain yang bukan pasangan regulernya di pertandingan resmi.

Aksi bongkar pasang ini menuai hasil yang bagus karena selama bertanding di Alor Setar, ganda putra Indonesia hanya kalah sebanyak dua kali yaitu Ahsan/Kevin saat melawan India dan Hendra/Rian saat melawan Korea Selatan. Ini membuktikan bahwa mereka tidak hanya bagus secara individu namun juga luar biasa kompak secara tim.

Secara strategi, hal ini juga bermanfaat bila dilanjutkan di Bangkok nanti. Tim lawan akan kesulitan menganalisis siapa ganda putra yang akan diturunkan oleh Indonesia. Semoga kekompakan pemain-pemain ganda putra ini bisa berlanjut di Bangkok.

Hendra-Ahsan-Gideon-Kevin. Empat pemain ganda putra andalan Indonesia. (Foto: @king_chayra)
Hendra-Ahsan-Gideon-Kevin. Empat pemain ganda putra andalan Indonesia. (Foto: @king_chayra)
Berbekal dua catatan itu, maka kita boleh punya harapan besar agar Piala Thomas dapat direbut kembali oleh Indonesia tahun ini. Para pemain siap berjuang untuk nama bangsa dan kita semua wajib mendukung dengan doa. Give your best, let God do the rest!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun