Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Meneladani Pelatih Ganda Putra, Herry Iman Pierngadi

13 Maret 2017   11:52 Diperbarui: 27 September 2022   00:44 19078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sukses dengan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang menjuarai banyak titel mulai dari All England, Asian Games hingga Kejuaraan Dunia, kini ia berusaha menelurkan andalan-andalan baru. 

Sektor ganda putra memang secara tradisi dan sejarah merupakan keunggulan Indonesia. Gideon/Kevin yang akan menempati peringkat satu dunia setelah juara di All England tahun ini adalah penerus tongkat estafet kejayaan ganda putra Indonesia.

Apa kunci sukses Herry I.P sehingga ia berhasil tidak hanya dengan satu pasangan, namun juga dengan pasangan-pasangan lainnya? 

Bagaimana ia meramu strategi agar ganda putra Indonesia bisa tetap ada di jajaran elit dunia dan bersaing secara kompetitif dengan pemain dari Tiongkok, Korea, Denmark, Jepang, dan lain-lain? 

Ada beberapa hal yang dapat diteladani dari cara Herry I.P menahkodai sektor ganda putra pelatnas, diantaranya sebagai berikut:

1. Sangat mengenal karakter masing-masing pemain

Herry I.P bukan sekedar pelatih yang mengetahui seluk beluk strategi permainan. Ia juga mengenal karakter masing-masing pemain yang dibina. Hal ini penting untuk membantunya menyusun pola latihan dan metode komunikasi yang tepat dengan pemain. 

Masing-masing orang punya karakter berbeda-beda yang tidak bisa diseragamkan. Alih-alih memaksakan diri menerapkan peraturan keras yang mengubah karakter pemain, Herry I.P justru menghormati adanya perbedaan itu dan berusaha menyesuaikan diri. 

Ia tahu bahwa seunik apapun karakter pemain, ia tetap bisa mengontrolnya karena mereka punya ambisi yang sama sebagai seorang atlet bulutangkis yaitu menjadi juara.

Salah satu contohnya adalah ketika mendampingi Ahsan/Hendra menjelang partai final Kejuaraan Dunia 2015 yang dihelat di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta. Herry I.P. baru mau membahas strategi untuk melawan pasangan Tiongkok, Liu Xiaolong/Qiu Zihan beberapa jam sebelum bertanding. 

Alasannya adalah karena apabila hal itu dilakukan di malam sebelum pertandingan, malah akan menganggu istirahat sang pemain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun