Mohon tunggu...
Generasi Penerus LDII
Generasi Penerus LDII Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengaruh Tak Terpengarus
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Blog ini sebagai salah satu wadah menuangkan karya tulisan dari para warga LDII

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Untuk Bangkitkan Ekonomi Umat Perlu Ada Sinergi Sesama Ormas Islam

29 Juli 2021   19:37 Diperbarui: 29 Juli 2021   19:38 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Palembang (29/7). Pengembangan sinergi antar ormas Islam merupakan kunci, agar pandemi dapat dilalui dengan baik. Menurut Ketua DPP LDII Ardito Bhinadi dalam webinar "Kontribusi Ormas Islam terhadap Kebangkitan Ekonomi Umat" yang digelar media GlobalPlanet.news, bersama DPW LDII Sumatera Selatan, pada Kamis (29/7) secara daring.

"Saat ini kita menghadapi krisis kesehatan dan krisis ekonomi. Cara kita sebagai ormas Islam dalam berkontribusi dalam membangkitkan ekonomi umat melalui empat cara, yakni cermat dalam mengamati dan memposisikan diri dari berbagai perubahan lingkungan strategis, mengoptimalkan potensi yang dimiliki, memiliki fondasi moral ekonomi yang tepat dan kuat, serta memiliki program yang solutif agar membantu memecahkan permasalahan ekonomi umat," kata Ardito.

Ardito menjelaskan, pandemi ini hanya mempercepat transformasi ekonomi, keuangan, dan alat pembayaran. "Sekarang semuanya serba digital. Namun yang harus kita cermati bahwa ekonomi dan keuangan digital membawa kemudahan sekaligus kerapuhan," paparnya.

Menurut Ardito ormas Islam berperan dalam meningkatkan kapasitas SDM dan organisasi agar umat Islam bisa tetap eksis dalam zaman yang serba digital ini. Ardito berpendapat, jika ada sinergi antar umat Islam, maka akan ada energi besar yang membangkitkan ekonomi umat.

Ormas Islam memiliki modal sosial yang kuat, di antaranya memiliki jejaring di semua daerah, memiliki basis massa yang banyak dan loyal, serta anggotanya beraneka ragam budaya pendidikan dan profesi.

"Kalau modal sosial ini dapat dimanfaatkan dengan baik, maka pasar yang adil, pertumbuhan ekonomi optimal yaitu efisiensi berkeadilan, distribusi kekayaan/aset yang lebih merata, serta kesejahteraan sosial akan dapat tercapai," kata Ardito.

Salah satu upaya membangun sinergi adalah memiliki pondasi moral ekonomi kerja sama bukan persaingan. Selama ini pondasi moral ekonomi persaingan lebih menguasai dibanding pondasi moral ekonomi kerja sama, karenanya perlu dikembalikan lagi sebagai kerja sama. "Jika antar-ormas Islam bekerja sama dan bersinergi dalam pemberdayaan ekonomi umat, insya Allah 80 persen permasalahan ekonomi umat dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan lebih cepat, ekonomi umat akan bangkit," ujar Ardito.

LDII dalam hal ini ikut membantu membangun ekosistem ekonomi dan keuangan syariah dengan mensinergikan baik sektor riil, lembaga keuangan syariah, pemasaran digital, serta konsumsi barang dan jasa. Selain LDII, masing-masing ormas juga harus bekerja sama karena setiap ormas punya keunggulannya masing-masing.

"LDII memiliki koperasi kerja sama yaitu, Usaha Bersama yang dikembangkan sejak tahun 1998 -1999. Usaha Bersama ini memiliki beberapa bidang di antaranya sembako, usaha produksi, retail, barang dan jasa, dan lain-lain. Usaha Bersama ini sekaligus menjadi inkubasi bisnis sebab banyak pengusaha-pengusaha yang lahir dari sini," ujarnya.

Dalam perkembangan selanjutnya, LDII memandang pentingnya dikembangkan Lembaga Keuangan Syariah/Lembaga Pembiayaan Syariah. Ketika usaha-usaha berkembang, mereka akan membutuhkan permodalan yang tidak bisa lagi dicukupi melalui usaha pengelola modal anggotanya. 

Selain itu juga mengembangkan Baitul Maal wat Tamwil di setiap pulau-pulau Indonesia, yang kemudian berbadan hukum koperasi simpan-pinjam syariah. Ada juga BPR Syariah Amanah Insani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun