Menabung itu Mindset, Bukan Sekedar Kebiasaan

Pernah nggak sih, kamu bertekad pengen mulai nabung --- tapi seminggu kemudian, dompet udah menjerit karena nongkrong, jajan, atau belanja online? Tenang, kamu nggak sendirian. Menabung emang kelihatannya sepele, tapi sebenarnya ini soal cara berpikir, bukan cuma soal nominal yang disimpan.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK, 2023), tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia baru sekitar 49,68%. Artinya, banyak dari kita yang masih belum punya kebiasaan finansial yang benar-benar sehat --- termasuk soal menabung. Padahal, menabung itu bukan cuma buat "nanti", tapi buat "selamanya."

Dalam Islam, kebiasaan menabung bukan cuma urusan finansial, tapi juga bentuk tanggung jawab. Rahmawati & Nugroho (2021) bilang, menabung adalah cara menjaga amanah rezeki sekaligus melatih diri untuk nggak berlebih-lebihan (israf). Jadi kalau dipikir-pikir, menabung itu bukan sekadar nyimpen uang --- tapi juga bagian dari self-control yang diajarin agama.

Menariknya, dalam buku The Psychology of Money, Morgan Housel (2020) bilang:

"Menabung bukan tentang seberapa banyak yang kamu hasilkan, tapi seberapa banyak yang bisa kamu tahan untuk tidak dibelanjakan."

Sumber : Pinterest

Jleb banget, kan?
Housel pengen nunjukin bahwa kemampuan menabung itu soal mindset dan pengendalian diri. Kalau kamu bisa nahan diri dari impuls sesaat, kamu sebenarnya udah menang satu langkah dalam mengatur keuanganmu.

Selain itu, Reni & Ahmad (2020) juga menemukan bahwa orang yang paham soal literasi keuangan lebih mudah punya kebiasaan menabung secara konsisten. Bukan karena mereka lebih kaya, tapi karena mereka lebih ngerti kenapa mereka menabung.

Kuncinya? Mulai dari hal kecil.
Sisihkan sedikit uang tiap minggu, catat pengeluaran, dan jangan remehkan kebiasaan kecil. Lama-lama, bukan cuma saldo yang bertambah --- tapi juga rasa tenang dan rasa percaya diri kamu terhadap masa depan.

Jadi, menabung bukan cuma tentang angka di rekening, tapi tentang pola pikir yang bisa bikin hidupmu lebih stabil, tenang, dan bermakna. Karena uang memang penting, tapi yang lebih penting adalah cara kamu memperlakukan uang itu sendiri.