Mohon tunggu...
Gembus Rabbitoz
Gembus Rabbitoz Mohon Tunggu... wiraswasta -

belajar menulis, belajar berwirausaha dan belajar bersosialisasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

kenapa penyerapan anggaran DKI jakarta sangat rendah ????

20 Juni 2013   14:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:42 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

saya coba mengikuti perkembangan berita yang ada di kompas, saya tertarik dengan berita - berita mengenai rendahnya penyerapan anggaran oleh pemerintah DKI melalui SKPD nya. sayangnya kebiasaan masyarakat kita yang selalu men "judge" sesuatu entah itu benar atau tidak, lebih parah lagi tanpa mengetahui situasi yang terjadi seputar penyebab rendahnya anggaran. POKOKnya pemerintah DKI dianggap nggak perform....haloooooooooooooosaya mengutip sedikit berita :

Berikut ini sepuluh SKPD yang penyerapan anggarannya terendah sampai 17 Juni 2013:

1. Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI (2,18 persen)
2. Dinas Perhubungan DKI (4,04 persen)
3. Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI (4,40 persen),
4. Dinas Pekerjaan Umum DKI (6,11 persen)
5. Dinas Kelautan dan Pertanian DKI (8,16 persen),
6. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DKI (10,50 persen)
7. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI (10,55 persen)
8. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI (10,78 persen)
9. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Perdagangan (KUMKMP) DKI (12,23 persen)
10. Dinas Olahraga dan Pemuda DKI (12,83 persen)

memang tidak semua orang mengerti kenapa bisa serendah itu, saya sebagai karyawan di perusahaan menganggap pencapaian serendah itu cukup biasa, bukan sesuatu hal yang perlu diributkan......ya tidak perlu diributkan....

menurut saya ini kan masih evaluasi 1 semester. sungguh tidak adil menghakimi kinerja keuangan pemerintah hanya dari 1 semester. pemerintah bukan perusahaan yang menjalankan operasinya bisa langsung diketahui dari laporan akuntansi bulanan atau triwulanan.

saya yakin masih banyak anggaran yang tidak terserap atau lebih tepat belum bisa diserap karena masih melalui beberapa proses antara lain :

1. masih dalam proses pelelangan

anggaran yang ada sudah dalam proses pelelangan, dan saya saykin sudah banyak yang tau bahwa proses pelelangan membutuhkan waktu yang cukup lama, dan itu adalah konsekuensi dari proses yang memang dilakukan secara fair. memang ada beberapa yang bisa ditunjuk atau dipilih langsung. tapi nilainya kecil. sedangkan proyek proyek yang ada di DKI relatif nilainya besar. hal ini bisa diketahui hasilnya juka sudah ada pemenang lelang dan proses pembayaran sehingga anggaran bisa dikatakan terserap.

2. masih dalam proses negosiasi

banyaknya dinas atau SKPD yang menggunakan anggaran untuk suatu program yang berhubungan langsung dengan mayarakat. baik itu pembebasan lahan, pengaturan parkir, PKL, dll yang notabene semua membutuhkan waktu untuk bernegosiasi dengan pemilik lahan, PKL, dll. apalagi masyarakat jakarta yang sangat majemuk dan banyaknye kepentingan didalamnya sehingga prosesnya panjang dan lama (kaya iklan Chok* 2). tentu saja selama belum ada pembayaran dan prosesnya belum deal, ya anggaran belum bisa dipakai.

3. Dan lain - lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun