Mohon tunggu...
gemogibran
gemogibran Mohon Tunggu... Penulis - Pendengar dan Penanya

Pecinta musik. Mencintai tulis-menulis. Mari bermain dengan imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengapa Menutup Mata Ketika Tidur?

13 Desember 2022   09:52 Diperbarui: 13 Desember 2022   10:01 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc: Canva/Edi Supono

Ketika dunia begitu menyeramkan.

Peluh bukan lagi air: darah.

Yang ingin dilepaskan, tak bisa dilepas.

Yang dijaga, akhirnya pergi.

Yang ingin diakhiri, justru menjadi awal; awal penderitaan.

.

Menjadi rebah.

Di atas yang empuk; bila beruntung.

Sialnya, banyak yang justru hanya di atas kardus.

Perlahan dan perlahan.

Gelap dan semakin gelap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun