Mohon tunggu...
Rachmad Gempol
Rachmad Gempol Mohon Tunggu... -

RACHMAD YULIADI NASIR, Jurnalis Independent. Mesjid Deah Bitay Aceh Turkiye Jl.Teungku Di Bitay No.1\r\nBitay Jaya Baru Banda Aceh 23235. SMS: 088260020123\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Presiden Reformasi Indonesia

10 Juni 2013   14:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:15 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

JAKARTA-GEMPOL, Beberapa waktu yang lalu kita merayakan Reformasi 1998 yang ke-15 tahun. Presiden yang baru RI I ke-3 mengantikan tampuk pimpinan bangsa Indonesia dari Presiden Soeharto kepada Presiden BJ.Habibie pada tanggal 21 Mei 1998. Banyak hal yang terjadi pada saat itu. Kita ketahui bersama bahwa Presiden BJ.Habibie juga telah menulis pengalamannya dalam buku yang berjudul: "Detik-detik yang Menentukan." Buku ini juga diterjemahkan dalam bahasa Arab, Jerman, dan China. Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang lebih dikenal dengan sebutan  BJ.habibie lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936. B.J. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962, dan dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie. Sejumlah orang membuat catatan tentang buku ini diantaranya adalah: Mengingat bahwa buku ini ditulis berdasarkan catatan harian beliau dan komentar berbagai surat kabar nasional pada masa itu maka buku ini seolah-olah merupakan rekaman ulang sebuah realitas politik yang amat mencekam saat itu. Meskipun demikian sisi-sisi kelembutan, di tengah-tengah ketegasan sikapnya, seorang anak bangsa yang bernama B.J. Habibie sangat jelas tergambarkan pula di dalam buku ini. (Hermawan K. Dipojono) Tokoh yang dengan reformasi berubah dari wakil presiden menjadi presiden dan kemudian meninggalkan kursi kepresidenannya dengan bibir yang tersenyum dan kepala yang tegak. Semua berlaku dengan konstitusional, damai, tanpa setetes darahpun yang tertumpahkan, dan kemudian membuka pintu lebar-lebar untuk para pemimpin penerusnya agar dapat mengisi momentum-momentum yang hadir dengan lebih sukses. (Hidayat Nur Wahid) Banyak hal yang sangat menarik dari buku B.J. Habibie "Detik-Detik yang Menentukan", banyak juga yang menarik dari kepribadian penulisnya, setelah membaca buku itu. Namun demikian tidak meleset jika disimpulkan bahwa: "Buku dan penulisnya menyatu dalam kata "Demokrasi". Itulah uraian buku ini dan itu pula kunci kepribadian penulisnya yang taat beragama Islam itu. Dengan demikian terbukti bahwa tidak ada pertentangan sedikit pun antara penegakan demokrasi dan pelaksanaan ajaran Islam. (M. Quraish Shihab) As those move further into the past, the scale and scope of Habibie's achievement seems ever more astounding and surprising. How was it that an administrative technologist with weak political skills and almost no political support could change Indonesia so rapidly, decisively and fundamentally, and in ways that no one could have expected? (Robert.E. Elson) Kesalahfahaman seolah-olah Presiden Habibie menciptakan "bom waktu disintegrasi" melalui kebijakan desentralisasinya adalah sesuatu yang berangkat dari argumen yang keliru dan tidak berdasar. (Ryaas Rasyid) Whether one believes in the 'Great Man' or 'Great Idea' concept of leadership, Pak Habibie succeeded, within the shortest time possible, in mobilizing every resource that was available, to launch a 'new Indonesia'. (Bilveer Singh). The Habibie Center pada hari Selasa, 4 Juni 2013 membuat suatu talkshow tentang 15 tahun Reformasi yang berthemakan, "15 Years of Reformasi through Foreign Eyes" bertempat di Perpustakaan Habibie, Jalan Patra Kuningan XIII No. 3" Para pembicara antara lain: Mr. Scott Cunliffe (Search for Common Ground) Mr. Kevin Evans (UNDP) Dr. Satish Mishra (Strategic Asia) Dr. Douglas Ramage (Bower Group Asia) Mr. Daniel Ziv (Author of Jakarta Inside Out ) Hadir juga sejumlah tamu sebanyak 60 orang yang berasal dari berbagai kalangan diplomat, perwakilan negara-negara sahabat, staf khusus Wakil Presiden bidang politik Dewi Fortuna Anwar, Media/Jurnalis, LSM dan lainnya. Di Perpustakaan Habibie buku "Detik-detik yang Menentukan" tentang Presiden Reformasi Indonesia ini ada lebih dari 200 buah koleksi. Hal menarik adalah naskah awal penulisan tentang buku "Detik-detik yang Menentukan" telah dibuat sebuah buku dan lebih tebal dari buku resmi "Detik-detik yang Menentukan." Tentu saja naskah awal ini tidak dipublikasi untuk umum hanya dapat dibaca pada Perpustakaan Habibie, Jalan Patra Kuningan XIII No. 3. Kedepan Perpustakaan Habibie ini akan terbuka untuk umum setelah diresmikan oleh Presiden Habibie pada penghujung tahun 2013 dan besar kemungkinan sebagaian koleksi akan diterbitkan sebagai Electronik Library.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun