Mohon tunggu...
Gideon Budiyanto
Gideon Budiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan featured

Menjadi Pahlawan, Bukan Sok Pahlawan

10 November 2020   16:35 Diperbarui: 10 November 2021   09:30 2234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Hari Pahlawan. (KOMPAS/JITET)

Memang, ingin tahu mengenai kehidupan orang lain itu sangat wajar bagi kita yang juga disebut sebagai makhluk sosial namun akan menjadi tidak wajar apabila keingintahuan itu sampai menyentuh hal-hal yang sangat pribadi dari orang tersebut tanpa orang itu mau membukanya terlebih dahulu untuk kita.

Biasanya kita ingin tahu itu hanya sekedar mencari bahan gosip buat pembicaraan atau perbandingan bukannya ingin menolong atau memberi bantuan. Lagipula, sebagai yang pertama membawa berita, segala perhatian pasti akan berpusat di kita, bukan?

Demikian juga dengan masalah orang, rasa sok pahlawan yang ada mengakibatkan kita juga mau turut serta menyelesaikan masalah itu dari sudut pandang kita meski yang bersangkutan tidak pernah meminta kita dalam pencarian jalan keluar dari masalah tersebut.

Tentu saja, tujuan kita melakukan itu biasanya untuk kepentingan ego kita sendiri. Kalau kita berhasil memberikan jalan keluar, bukankah nama kita akan menjadi harum sepanjang masa?

Image by Elias Sch from Pixabay
Image by Elias Sch from Pixabay

Kedua, pemberi solusi dan pendapat yang paling benar sedunia. Usia dan jabatan memang bisa membuat kita seolah-olah menjadi orang yang paling benar sedunia. Tidak ada yang boleh membantah apalagi berargumen dengan kita.

Padahal tingkat kematangan pribadi seseorang tidak tergantung usia apalagi jabatan seseorang melainkan bagaimana dia merespon ketika masalah dan tantangan datang menghampiri kehidupannya, apakah dia akan menjauhi atau menghadapi nya dengan bijaksana.

Dengan memperlakukan diri kita sebagai orang paling benar sedunia, kita akan menutup pintu terhadap segala kemungkinan baik yang akan terjadi. 

Sikap sok pahlawan ini juga akan membuat kita melihat segala sesuatu dari sudut pandang kita dan bisa mengakibatkan penilaian menjadi sangat subjektif dan cenderung tidak adil.

Cukup rasanya menyebutkan dua hal saja karena hal-hal yang lain tentu sebenarnya bisa kita tulis dan rasakan sendiri asal mau membuka mata dan hati nurani.

Mari kita sama-sama belajar untuk menjadi pahlawan buat negara, lingkungan, teman, sahabat dan keluarga. Berikanlah yang terbaik yang dapat kita berikan tanpa pamrih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun