Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kembangkan Startup Indonesia, Kominfo Incar Keanggotaan ITU

27 September 2022   12:59 Diperbarui: 27 September 2022   13:41 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam upaya turut mengembangkan perusahaan startup, Kominfo di bawah kepemimpinan Menkominfo Johnny G Plate terus berupaya menggolkan sejumlah komitmennya. Salah satunya melalui pemerataan akses internet sehingga teknologi dapat dinikmati setiap warga negara.

Potensi Startup Indonesia ke Depan

"Urusan masalah krisis pangan, urusan pangan ke depan ini akan menjadi persoalan besar yang harus dipecahkan oleh teknologi. Itu adalah kesempatan, itu adalah peluang, itu adalah opportunity," ujar Presiden Joko Widodo saat membuka BUMN Startup Day, di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, pada 26 September 2022.

Jokowi juga mengingatkan tentang besarnya potensi ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan akan bertumbuh pesat, dan menjadi tertinggi di Asia Tenggara di tahun 2030.

Jokowi benar. Sebab menurut prediksi, ekonomi digital Indonesia akan melonjak 8 kali lipat dari tahun 2020 ke 2030, dari Rp 632 miliar triliun, menjadi Rp 4.531 triliun. Predeksi ini merupakan menjadi peluang dan tantangan tersendiri bagi generasi muda yang juga memainkan peranan penting dalam penggunaan internet.

Prediksi di atas berdasarkan pada daya pengguna internet di Indonesia yang kini  sudah mencapai 77 persen dari populasi Indonesia, yakni 270 juta jiwa. Data juga menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia rata-rata menghabiskan waktunya selama 8 jam 36 menit setiap harinya.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi mendorong para pendiri perusahaan rintisan atau startup untuk menangkap peluang di tengah krisis global tersebut melalui pemanfaatan teknologi. 

Ditambahkan olehnya, saat ini porsi ekonomi digital di sektor agrikultura baru sebesar 4 persen, masih di bawah sektor fintech yang sebesar 23 persen dan retail sebesar 14 persen.

"Hati-hati, ini ada kesempatan besar di situ. Karena di dalam urusan pangan itu ada yang namanya urusan produksi, urusan distribusi, urusan pasar. Di sini ada peluangnya semuanya, urusan distribusi ada, urusan produksinya ada, urusan pasarnya ada, peluang semuanya," ujarnya.

Peluang ekonomi digital seperti yang disinggung Jokowi dalam pidatonya memiliki keterkaitan erat dengan pengembangan startup. Startup atau perusahaan rintisan di Indonesia saat ini menempati urutan keenam di dunia. Di atasnya ada Amerika Serikat, India, lalu Inggris, Kanada, dan Australia. 

Sektor financial technology atau fintech masih mendominasi dengan jumlah 23 persen dari total keseluruhan. Selanjutnya retail 14 persen, logistik 8 persen, e-commerce 6 persen, healthcare dan media masing-masing 5 persen, agrikultur 4 persen, dan manufaktur 2 persen.

Komitmen Kominfo Tumbuh Kembangkan Startup Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun