Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Enzo Allie Bukan "Jack Barsky" HTI

10 Agustus 2019   11:46 Diperbarui: 13 Agustus 2019   13:32 4260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar Kompas TV

Karenanya, kalau melihat postingan-postingannya, Enzo Allie justru bukan anggota HTI yang disusupkan. Sebab, kalau disusupkan, maka Enzo tidak akan mengunggah kesimpatiannya pada HTI. Setidaknya, Enzo menghapus lebih dulu postingannya itu sebelum mendaftar Akabri. Begitu juga dengan ibunya, Siti Hadiati Nahriah.

Peristiwa yang mirip dengan Enzo Allie ini pernah terjadi di Inggris pada 2009. Ketika itu, identitas Kepala Secret Intelligence Service (SIS) Sir John Sawers terungkap gegara istrinya mengunggah foto-foto pada akun Facebook-nya.

Setelah mengetahui foto-foto keluaga Sawers mem-viral, dinas intelijen Inggris langsung bergerak cepat. Tetapi, Sawer tidak dipecat, ia meneruskan jabatannya sampai lima tahun ke depan.

Terima Enzo, TNI Tidak Kecolongan
Sudah menjadi rahasia umum jika HTI mengharamkan cinta pada tanah air. Karenanya bagi HTI, haram hukumnya menghormati bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indomnesia Raya.

Selain itu, bagi ormas yang berindukan Hizbut Tahrir ini NKRI adalah negara thogut. Karenanya, barang siapa yang mengikuti hukum-hukum negara thogut, secara otomatis ia telah jatuh kafir.

Paham anti-nasionalisme HTI ini bukannya tanpa dasar. Menurut ormas yang sudah dibubarkan oleh pemerintah pada 2017 ini nasionalisme adalah penghalang bagi cita-cita Hizbut Tahrir yang ingin mendirikan kekhalifahan islamiah.

Hanya saja, dalam beberapa tahun terakhir, HTI berhasil mempropagandakan dirinya sebagai kelompok nasionalis. Propaganda HTI inilah yang ditelan mentah-mentah oleh sebagian masyarakat Indonesia, terutama anak-anak muda seperti Enzo.

Untuk mempropagandakan dirinya sebagai pro-nasionalisme, dengan cerdik HTI menggabungkan dirinya ke dalam kelompok pendukung Prabowo Subianto. Sehingga setiap "serangan" yang dialamatkan ke arah HTI dianggap sebagai "serangan" kepada kubu Prabowo. 

Malah, semakin kencang serangan terhadap HTI, semakin kuat pula perlawanan yang diberikan. Strategi HTI inilah yang tidak disadari oleh Enzo Allie dan ibunya.

Karenanya, meski bersimpati kepada HTI, Enzo tetap memiliki jiwa nasionalisme kepada tanah airnya. Karena itulah Enzo dapat melewati serangkaian tes kejiwaan sebagai syarat masuk Akmil. Jadi, tidak ada yang salah dengan hasil tes masuk Akmil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun