Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Bau Propaganda Zionis pada Puisi Fadli Zon dan Blunder BPN Prabowo-Sandi

11 Februari 2019   20:52 Diperbarui: 12 Februari 2019   09:02 2495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: myjewishlearning.com

Dengan demikian,  pembelaan Priyo justru lebih menegaskan lagi jika Fadli benar-benar sengaja melakukan penghinaan terhadap Mbah Moen.

Penghinaan Fadli Zon terhadap kyai sepuh dan kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) ini mengingatkan publik pada dokumen "Protocols of the Elders of Zion" atau "Protokol para sesepuh Zion".

Dari sejumlah literasi, disebutkan jika "Protocols of the Elders of Zion" adalah produk hoax yang disebarkan oleh kelompok-kelompok anti-semit. Namun, sebagian lagi, khususnya di dunia Arab, mengatakan sebaliknya.

"Protocols of the Elders of Zion" menarik bukan karena hoax atau tidaknya, melainkan pada kebenaran pada logika yang terkandung dalam argumen-argumennya.. Terlebih, dokumen yang terdiri dari 24 protokol ini mampu menggambarkan situasi yang terjadi di dunia ini.

Pada Protokol IV tentang "Materialism Replace Religion" disebutkan "... This is the reason why it is indespensable for us to undermine all faith, to tear of minds out of the GOYIM the very principle of Godhead and the spirit, and to put in its place arithmetical calculations and material needs. ..." (Sumber: Wikisource.org

Ada banyak cara untuk meruntuhkan iman seseorang atau penganut sebuah agama. Salah satunya adalah dengan cara mempropagandakan keburukan para pemuka agamanya. Tujuannya sangat jelas, untuk menjauhkan umat beragama dari pemuka agamanya. Dan, ujung-ujungnya adalah menjauhkan umat beragama dari agama yang dianutnya.

Puisi "Doa yang Tertukar" yang menghina terhadap Mbah Moen yang notebane seorang ulama sepuh kharismatik ini jelas sangat berbau Protokol Kelima "Protocols of the Elders of Zion". Sebab dalam puisinya tersebut, Fadli menggambarkan Mbah Moen sebagai sosok ulama yang dapat dikendalikan oleh kacung makelar.

Dan, sebutan "kacung" saja sudah menunjukkan perendahan terhadap sesama manusia. Sementara, Fadli menuliskan "kau" yang merupakan kata ganti Mbah Moen sebagai sosok ulama yang dapat dikendalikan oleh seorang kacung. Jadi, semaki jelas jika dalam puisinya Fadli menggambarkan Mbah Moen lebih rendah dari seorang kacung.

Bahkan, puisi karya Fadli Zon yang memicu pertentangan atau perselisihan antar anak bangsa ini pun bisa disebut sebagai buah dari Protokol Ketujuh dari dokumen "Protocols of the Elders of Zion" tentang World-Wide Wars

yang menyebutkan "Throughout all Europe, and by means of relations with Europe, in other continents also, we must create ferments, discords and hostility".

Karenanya dampak buruk dari puisi yang ditulis oleh orang terdekat Prabowo ini sangat tidak bisa dipandang remeh. Sebab, selain menghinadinakan ulama atau pemuka agama, puisi karangan Fadli Zon juga mengancam persatuan anak bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun