Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Serangan Membabi Buta ke Arah Gatot Nurmantyo Bukti Kalutnya Kubu Jokowi

17 April 2018   14:42 Diperbarui: 17 April 2018   14:41 8781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gatot Nurmantyo (Sumber: Kompas.com)

Untuk sementara singkirkan dulu isu miring yang kembali dihantamkan ke arah Gatot Nurmantyo.

Seperti yang sejak semalam melintasi linimasa, Gatot disebut menerima persenan dari hasil pengadaan barang oleh TNI. Bukan hanya itu, Gatot pun diisukan memiliki saham PT Freeport.

Salah satu penyebarluas isu ini adalah Ade Armando. Lewat akun Facebook-nya, Ade menulis 

PAK GATOT NURMANTYO SEBAIKNYA KLARIFIKASI TUDUHAN-TUDUHAN INI

Saya melihat banyak gambar di WAG tentang Gatot Nurmantyo.
Saya rasa gambar-gambar ini juga menyebar di medsos lainnya.
Tuduhannya menyeramkan:
1. Gatot menerima komisi sangat besar dari pengadaan barang TNI.
2.Dia memperoleh Rp 15 Triliun sebagai bonus dari Tommy Winata untuk pengadaan barang TNI.
3. Uang tersebut disimpan di Bank Arta Graha, milik Tommy.
4. Gatot memiliki saham Freeport

Ini sangat penting untuk diklarifikasi mengingat ini menyangkut nama baik Gatot dan TNI AD sendiri.
Kalau tidak dibantah, masyarakat akan percaya bahwa Gatot melakukan kejahatan itu.
Mudah-mudahan tidak benar.

Ade yang dikenal sebagai pendukung fanatik Jokowi tidak lagi menyerang Gatot dengan melakukan pelintiran berita seperti sebelumnya.

Baca:Berita Tempo soal Kedekatannya dengan Tomy Dipelintir, Gatot Nurmantyo Jadi Sasaran Buli

Kali ini Ade menyebarkan isu miring dengan seolah-olah meminta klarifikasi.

Sepintas tidak ada yang janggal dari permintaan seolah-olah Ade pada Gatot. Sebab adalah hak Ade sebagai warga negara untuk mendapatkan calon pemimpin yang bersih dari segala macam noda.

Tetapi, permintaan Ade yang seolah-olah tersebut dilakukan dengan menghilangkan satu tahapan yang tidak kalah jauh lebih penting dari sakadar meminta klarifikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun