Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ada Kejanggalan pada Tuduhan La Nyalla ke Prabowo

13 Januari 2018   10:25 Diperbarui: 13 Januari 2018   10:56 3049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
La Nyala Mataliltti (Sumber Kompas.com)

Para pendukung Prabowo, mungkin, tidak melihat ada sebuah kejanggalan yang teramat mencolok pada tuduhan La Nyalla.  

Di manakah letak kejanggalannya?

Kepada media, La Nyalla mengaku permintaan itu disampaikan Prabowo pada 9 Desember 2017, sekitar pukul 15.00, di Hambalang, Sentul, Jawa Barat. Saat itu, Prabowo mengundang La Nyalla ke rumahnya di Hambalang. Saat ditemui, Prabowo ditemani dua ajudannya, yakni Prasetyo dan Sugiarto.(tulisan miring dicopas langsing dari Tempo.co).

Prabowo Subianto meminta uang kepada La Nyalla pada tanggal 9 Desember 2017 

Sehari kemudian, 10 Desember 2017, Gerindra mengirim surat kepada La Nyalla yang berisi 4 poin kesepakatan. Surat itu ditandatangani oleh Prabowo dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Isi bisa dilihat di Detik.com.

Sampai deadline berakhir pada 20 Desember 2017, La Nyalla tidak sanggup memenuhi 4 poin yang diajukan Gerindra.

Kemudian, pada tanggal 21 Desember 2017 La Nyalla menyurati Prabowo yang isinya pengembalian mandat terkait pencalonan dirinya di Pilgub Jatim 2018.

Dari kronologisnya:

  • 9 Desember 2017, La Nyalla dimaki-maki dan dimintai uang oleh Prabowo.
  • 10 Desember 2017, Prabowo menandatangani surat yang pada poin ke 3 berbunyi,  "Melalui surat tugas ini, Saudara diminta menyiapkan kelengkapan pemenangan".
  • 21 Desember 2017, La Nyalla menulis surat yang isinya ia mengembalikan mandat karena telah gagal memenuhi persyaratan yang diajukan oleh Gerindra.
  • 11 Januari 2018, La Nyala mengaku kalau ia dimaki-maki dan dimintai uang oleh Prabowo.

Jadi, meski sudah dimaki-maki pada 9 Desember 2017, La Nyalla tetap berupaya sepenuh daya untuk bisa memenuhi kehendak "pelakunya", sampai kemudian ia menyatakan angkat tangan pada 21 Desember 2017 atau 11 hari setelah dimaki-maki.

Artinya, ketika Prabowo memaki-makinya, La Nyalla belum menyatakan ketidaksanggupannya.

Bagaimana mungkin Prabowo sudah memarahi dan memaki-maki yang konon digambarkan seperti orang yang sedang kesurupan, padahal saat itu "korbannya" belum juga menyatakan ketidaksanggupannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun