Mohon tunggu...
Gatot Adis
Gatot Adis Mohon Tunggu... -

Saya penggemar ke NUSANTARAAN, lokalitas yang penuh sumber inspirasi dalam berpengetahuan. Nusantara yang melahirkan jiwa "andap ashor", saling hormat menghormati, tidak ingin menang sendiri. Budaya yang agung yang melahirkan diri saya.... saya sangat mencintainya.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kenapa Xenia?

25 Januari 2012   07:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:28 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13274752671201929093

Akhir-akhir ini berita berkaitan dengan kecelakaan maut di dekat patung tani yang mengorbankan 9 nyawa manusia sering didengar di semua media, termasuk di media kompasiana ini. Yang menarik adalah obyek dari berita tersebut “xenia maut”, kenapa xenia? Misalnya; “xenia maut merengut 9 nyawa di depan patung tani”, “xenia maut dikemudikan oleh apriliani yang sedang mabuk”, “ternyata pengemudi xenia maut itu adalah pemabuk dan habis dugem” dan lain-lain. “Xenia Maut”, sudah menjadi satu kata, xenia itu maut.

Pada hal dari peristiwa tersebut ada beberapa yang dapat dipakai sebagai obyek, yang dapat dijadikan judul. Misalnya; patung tani, Apriliani Susanti, 9 nyawa, pemabuk, narkoba, mobil roda empat. Jadi judulnya akan menjadi: “Apriliani mencabut 9 nyawa di depan patung tani”, “Mobil yang dikemudikan pemabuk dan pengguna narkoba mencabut 9 nyawa”, “Patung Tani menjadi saksi kecelakaan maut yeng menghilangkan 9 nyawa”.

Dengan mengobyekkan “xenia” dalam kecelakaan ini maka:

  • ·Merk “xenia” dan berlanjut ke daihatshu bisa merasa dirugikan.
  • ·Namun juga bisa di untungkan karena merk dagangnya sering disebutkan.
  • ·Atau mungkin berita ini ada yang mensponsori dari merk dagang lainnya.
  • ·Dan yang terpenting karena “mobilku xenia”.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun