Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Novak Djokovic Juara di ATP Tel Aviv, Gelar WTA Parma Milik Mayar Sherif

4 Oktober 2022   17:13 Diperbarui: 4 Oktober 2022   17:15 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sakkari sebenarnya sedang membidik gelar WTA keduanya sepanjang karirnya. Sejak menjuarai Morocco Open 2019, Sakkari belum pernah menjuarai turnamen lagi. Sebenarnya Parma adalah peluang besarnya untuk menambah piala, ternyata ia harus menyerah di tangan lawannya.  Maret lalu, Sakkari sempat menembus final WTA 1000 Indian Wells 2022, akan tetapi ia takluk di tangan Iga Swiatek dari Polandia yang akhirnya menjadi juaranya.

Sebagai informasi, turnamen Emilia-Romagna Open 2022 juga mengelar kategori tunggal putra dan ganda putra yang termasuk dalam kalender ATP Challenger 125. Kategori putra diadakan pada pertengahan Juni 2022 lalu dimana Borna Coric dari Kroasia menjadi juara setelah mengalahkan Elias Ymer dari Swedia.

Sakkari, 27 tahun, mungkin merasa optimis ketika mengetahui bahwa profil calon lawannya di babak final. Di atas kertas, dengan amunisi cukup lengkap mulai dari servis keras dan groundstrokes yang bertenaga, Sakkari memang sepertinya bakal mampu menjinakkan lawannya.

Angka head-to-head keduanya sebelum babak final Parma dimulai adalah 1-1. Ketika keduanya masih remaja, Sherif pernah menang atas Sakkari tahun 2013 silam di turnamen lapangan tanah liat di Voinaroz, Spanyol. Delapan tahun kemudian, Sakkari membalasnya di turnamen lapangan keras WTA di Doha tahun 2021 lalu.

Ketika kedua petenis itu bertanding di lapangan utama Tennis Club President, ternyata situasi berubah 180 derajat. Sherif, 26 tahun, mampu melawan serangan Sakkari yang memiliki sejumlah kelebihan.

Sebagai petenis berkarakter defensif, Sherif lebih banyak memukul dari baseline. Tetapi bila saatnya tepat, ia akan melangkah ke arah net. Jauh berbeda dengan Sakkari yang merupakan petenis agresif dengan groundstrokes yang powerful yang kerap menghasilkan poin.

Meski lebih banyak bermain dari baseline, dropshot Sherif lewat pukulan slice-nya ternyata cukup berbahaya juga. Beberapa kali ia mengecoh Sakkari yang kurang sigap berlari menjemput bola.

Di set pertama, Sakkari sempat unggul 2-0 sebelum Sherif menyamakannya di game keempat. Berikutnya terjadi kejar-mengejar angka yang cukup seru, 3-3, 4-4 dan 5-5.

Sherif merebut game kesebelas, membuatnya unggul 6-5 atas Sakkari. Nah, di game ke-12, Sakkari berusaha menyerang Sherif dengan tujuan untuk menyamakan kedudukan sekaligus membuka peluang kemenangan lewat tie break.

Akan tetapi di saat yang bersamaan, Sherif juga punya keinginan kuat untuk menyelesaikan set pertama saat itu juga. Alhasil, game ke-12 menjadi game yang cukup seru. Sempat terjadi dua kali deuce sebelum forehand down the line Sakkari dinyatakan keluar, membuat Sherif unggul di set pertama dengan skor 7-5.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun