Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Gula Memang Manis, tapi Kalau Overdosis Dampaknya Sadis

27 September 2022   20:33 Diperbarui: 5 Oktober 2022   00:15 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makanan dan minuman manis. (sumber foto: Marcos Garzo / Pixabay)

Selain itu saya juga melakukan aktivitas fisik hampir setiap pagi. Aktivitas ini bisa membakar kalori dari makanan dan minuman manis yang saya konsumsi setiap harinya. Bukan aktivitas yang berat tetapi rasanya cukup untuk mengusir zat-zat jelek dalam tubuh saya.

Saya juga cukup rutin melakukan pemeriksaan darah. Syukurlah, selama ini angkanya selalu normal. Terakhir saya melakukan pemeriksaan darah Juli 2022 lalu. Angkanya rahasia tetapi yang jelas di bawah 100 mg/dL (miligram per desiliter) yang merupakan batas normalnya.

Untuk mengetahui kadar gula darah yang normal untuk semua usia, artikel di laman Kompas.com ini informatif, mungkin bisa menjadi patokan dalam mengontrol asupan gula harian. Dikutip dari artikel tersebut, bagi orang yang berusia lebih dari 12 tahun:

- Gula darah normal harus kurang dari 100 mg/dL .
- Gula darah puasa harus berkisar antara 70-130 mg/dL.
- Gula darah setelah makan harus kurang dari 180 mg/dL.
- Gula darah sebelum tidur harus berkisar antara 100-140 mg/dL.

Saya pribadi merasa kalau saya sudah 'berada di jalan yang benar'. Meski mengonsumsi gula dari makanan dan minuman manis setiap hari, saya mengimbanginya dengan banyak mengonsumsi air putih serta rajin beraktivitas fisik setiap harinya.

Rasanya saya perlu membagikan informasi berikut ini sebagai gambaran tentang bahaya asupan manis yang tergolong overdosis. Informasi ini saya bagikan tanpa bermaksud menakut-nakuti.

Beberapa waktu lalu ada salah seorang kerabat jauh yang meninggal dunia di usia yang masih sangat muda, 30an tahun. Almarhumah meninggalkan suami dan beberapa anak yang masih usia sekolah.

Almarhumah mengalami gagal ginjal karena diabetes kronis yang ia derita. Sebelum dibawa ke rumah sakit, ia mengalami mual-mual hingga pingsan. Setelah beberapa hari dirawat di ICU sebuah rumah sakit, pada akhirnya ia meninggal dunia.

Kepada salah seorang keluarga, saya bertanya tentang kebiasaan makan dan minum yang ia konsumsi setiap harinya. Ternyata semasa hidupnya almarhumah senang mengonsumsi minuman serbuk sachet yang sekali racik bisa dua sachet. Kebiasaan itu ia lakukan setiap hari.

Selain itu, almarhumah juga tidak suka minum air putih. Kemungkinan besar kebiasaan itu yang membuat almarhumah menderita diabates hingga akhirnya mengalami gagal ginjal. Sedih...

Ada lagi kisah seorang wanita muda berusia 23 tahun asal Gresik, Jawa Timur, yang mengalami gagal ginjal dan harus melakukan hemodialisis atau cuci darah secara rutin. Sehari-hari, wanita itu senang mengonsumsi minuman instan dingin dan sangat jarang minum air putih. (sumber: Jawa Pos)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun