Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Gula Memang Manis, tapi Kalau Overdosis Dampaknya Sadis

27 September 2022   20:33 Diperbarui: 5 Oktober 2022   00:15 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makanan dan minuman manis. (sumber foto: Marcos Garzo / Pixabay)

Saya pribadi sudah berusaha melakukan pengendalian diri terhadap asupan bercita rasa manis. Sejak dulu saya memiliki kekhawatiran dengan penyakit ini.

Keluarga saya memang tidak memiliki riwayat diabetes, akan tetapi resiko itu pasti ada apabila saya tidak mengontrol asupan yang masuk ke mulut saya.

Tadi saya katakan kalau saya menggemari makanan dan minuman manis. Mungkin karena saya mengenal cita rasa manis sejak dini. Hehe.. 

Tapi memang semasa bayi saya minum susu formula yang mungkin bercita rasa lebih manis, yang membuat saya jadi lebih senang dengan makanan atau minuman manis.

Ibu saya pernah cerita, ketika saya masih kecil dulu saya pernah menghabiskan satu kaleng wafer dalam waktu seketika. 

Waktu itu saya memakannya secara sembunyi-sembunyi, hingga akhirnya terpergok oleh ibu saya setelah sekaleng wafer ludes. Luar biasa rakusnya saya, bukan? Hehe... Tapi itu dulu ya, saya saja tidak ingat pernah melakukan itu.

Sekarang ini saya mengonsumsi makanan dan minuman manis setiap hari. Roti dan perselaiannya, teh, kopi, susu, menjadi asupan harian selama bertahun-tahun. Selain itu, hampir setiap hari saya mengonsumsi minuman kemasan botol atau kaleng dari sejumlah merek.

Saya juga cukup sering mengonsumsi minuman sirup serta minuman serbuk sachet aneka rasa. Itu belum termasuk ragam minuman bercita rasa manis seperti minuman bersoda atau pun minuman kekinian yang kadang juga saya konsumsi.

Tapi meski saya penyuka makanan dan minuman manis, saya melakukan kontrol diri. Misalnya dalam sehari saya hanya mengonsumsi maksimal dua cangkir teh dan/atau kopi. Terkadang bisa tiga atau empat cangkir dalam sehari tetapi itu sangat jarang.

Meski asupan manis menjadi bagian dalam kehidupan saya sehari-hari, saya tidak melupakan minum air putih atau air mineral. Saya berusaha mengikuti anjuran meminum air putih delapan gelas sehari. Sesibuk apapun saya selalu menyempatkan diri minum air putih.

Pagi ketika bangun tidur saya minum air putih kira-kira 500-800 ml. Sepanjang hari saya minum air putih beberapa gelas. Menjelang tidur malam, saya tidak pernah melewatkan minum air putih sekira 500-800 ml. Kebiasaan itu sudah saya lakukan bertahun-tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun