Di set pertama, Carreno Busta yang memegang servis tampak meyakinkan di game pertama setelah unggul 1-0 (love game). Namun di game kedua, Alcaraz Garfia menyamakan kedudukan 1-1 yang membalasnya dengan love game pula.
Tidak perlu waktu lama bagi Alcaraz Garfia untuk mempelajari ritme permainan lawannya. Backhand dua tangan dan forehand topspin-nya yang melesat akurat tak mampu dijangkau oleh Carreno Busta. Kedua senjatanya masih menjadi momok bagi lawannya di game-game selanjutnya.
Di game berikutnya, Carreno Busta tampak kewalahan. Alcaraz Garfia pun unggul 3-2, kemudian 4-2. Meskipun sudah lumayan tertinggal, Carreno Busta masih mampu memenangkan satu game lagi sehingga kedudukan menjadi 5-3. Alcaraz Garfia memastikan kemenangan di set pertama setelah backhand dua tangan Carreno Busta dinyatakan keluar.
Awal set kedua mirip dengan set pertama. Alcaraz Garfia yang memegang servis mampu unggul 1-0, namun segera disamakan oleh Carreno Busta dengan 1-1. Begitu pula di game ketiga dan keempat, kedua petenis masih saling bergantian mencetak angka.
Game keempat dan kelima cukup menarik karena kedua petenis saling adu drop shot. Di game keempat, Carreno Busta membuat drop shot dari depan net. Bola jatuh perlahan di bidang lapangan Alcaraz Garcia yang berusaha mengejarnya tetapi gagal.
Di game kelima, gantian Alcaraz Garfia yang melakukan forehand drop shot dari depan net. Akan tetapi Carreno Busta dengan sigap mengejar bola dan melakukan backhand drop shot cantik ke arah baseline yang membuat Alcaraz Garfia tidak dapat menjangkaunya. Game kelima menjadi milik Alcaraz Garfia.
Alcaraz Garfia merebut game keenam dan ketujuh, membuatnya unggul 5-2. Gap yang cukup jauh itu membangkitkan rasa optimisnya berkali lipat. Di game ke delapan,  ia sudah unggul 40-0 dan memastikan gelar juara setelah backhand dua tangan Carreno Busta melambung ke luar bidang lapangan.
Dengan kemenangan tersebut, Alcaraz Garfia meraih poin tambahan 500, membuat peringkatnya pun naik ke Top 10 ATP, dari 11 ke 9. Ini adalah peringkat tertinggi yang pernah ia capai selama karir profesionalnya. Pundi-pundinya juga bertambah berkat hadiah uang 467.150 Euro atau sekira 7,2 miliar rupiah.
Sementara itu babak final ganda cukup seru karena mempertemukan ganda bukan unggulan. Duet Jerman Kevin Krawietz/Andreas Mies merebut gelar ganda putra setelah mengalahkan ganda Wesley Koolhof (Belanda)/Neal Skupski (Inggris) dengan skor sangat ketat, 6-7(3-7), 7-6(7-5) dan tie break 10-6.Â
Sebelum mencapai babak final, Krawietz/Mies membuat kejutan dengan mengalahkan ganda Kolombia unggulan ke-4 dan juara 2019 dan 2021, Juan Sebastian Cabal/Robert Farah di babak perempat final.
Gelar juara, uang dan... sebuah mobil mewah untuk Iga Swiatek