Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Apakah Huawei Bakal Menjadi Kompetitor Terbesar iPhone?

23 Mei 2019   13:17 Diperbarui: 23 Mei 2019   14:38 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Huawei vs iPhone (Sumber: Android Authority | NXUpdate.com)

Dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China sudah merembet ke bisnis smartphone, yaitu Huawei. Sebagaimana kita ketahui, Huawei saat ini sedang bermasalah dengan AS terkait isu keamanan pada perangkatnya.

Disamping isu tersebut, Huawei kini juga diboikot oleh Android, sistem operasi dasar yang dibenamkan di produk-produk smartphone-nya. Android sendiri dibuat oleh Google yang bermarkas di AS. Boikot dari Android maksudnya semua perangkat Huawei tidak boleh menggunakan OS tersebut. Boikot dari Android ini termasuk akses ke layanan Google.

Sejauh ini belum ada informasi kapan kebijakan itu mulai berlaku. Yang jelas dalam waktu dekat. Informasi boikot oleh Google ini lantas mengundang pertanyaan, bagaimana nasib perangkat yang sudah di tangan konsumen?

Satu sumber mengatakan perangkat lama yang sudah berada di tangan konsumen aman. Kemungkinan OS Android tetap terpasang namun update/pembaruan OS praktis akan dihentikan.

Sumber lain mengatakan bahwa Huawei diberi waktu hingga 90 hari atau pertengahan Agustus 2019 untuk proses migrasi ke OS lain. Artinya, konsumen Huawei lama mau tidak mau harus migrasi ke OS lain. Tetapi bila harus migrasi, sejauh ini belum ada informasi Huawei akan menggunakan OS apa. OS buatan Huawei hingga saat ini juga jauh dari siap sebagaimana informasi dari CNET.com.

Boikot Huawei di AS oleh karena kebijakan pemerintah AS menimbulkan kompetisi tidak seimbang di ranah smartphone, yaitu kompetisi antara Huawei dan iPhone. Di satu sisi, Huawei tidak bisa masuk ke AS, negara asal iPhone. Di sisi lainnya, Huawei justru berkompetisi head to head dengan iPhone di negerinya sendiri.

Padahal Huawei baru saja merilis dua smartphone canggih P30 Pro dan Mate 20 Pro yang sayangnya tidak bisa dilempar ke pasar AS. Huawei juga sedang bersiap merilis generasi penerusnya, Mate 30 dan Mate 30 Pro yang juga kemungkinan besar tidak akan beredar di AS. Nasib serupa mungkin juga bakal menimpa produk ponsel lipatnya, Huawei Mate X, yang sebenarnya terbilang canggih dan bagus dari sisi desain.

Namun, boikot terhadap Huawei di AS nampaknya meningkatkan sentimen nasionalisme yang nampaknya akan berpengaruh pada peningkatan penjualan perangkat Huawei.

Sebagai informasi, bila melihat data pada tahun 2018 lalu penjualan perangkat Huawei di China saja mencapai 105 juta unit, meraup pangsa pasar sekira 26 persen. Sementara pangsa pasar Apple di China hanya sekira 8 hingga 15 persen saja sejak kuartal pertama tahun 2016 hingga kuartal keempat 2018. (Sumber)

Dengan angka penjualan tersebut, saat ini Huawei adalah merek smartphone terbesar di daratan China. Dari sisi pangsa pasar, Huawei (termasuk Honor) masih lebih unggul daripada brand China lainnya yaitu Oppo, Vivo, Xiaomi dan Meizu.

Terlepas dari perseteruan bisnis antara Apple versus Huawei, ada beberapa cerita menarik. Siapa mengira dua karyawan Huawei harus menanggung akibatnya. Ceritanya, dua orang staf Huawei kedapatan mengirim cuitan Tahun Baru 2019 di Twitter dengan menggunakan akun perusahaan dengan menggunakan perangkat iPhone. Waduh.. Sebagai konsekuensinya, kabarnya gaji mereka dipotong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun