Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Pemerataan Bioskop adalah Kunci Sukses Perfilman Nasional

2 April 2019   23:09 Diperbarui: 3 April 2019   11:16 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber: ms-urlop.cz)

Seiring dengan pertumbuhan kelas menengah di Indonesia yang semakin meningkat, maka perbioskopan tanah air punya peluang cerah. Jumlah kelas menengah di Indonesia, menurut data World Bank tahun 2017, telah mencapai 52 juta jiwa.

Angka tersebut kemungkinan akan meningkat setiap tahunnya. Menurut catatan World Bank, kelas menengah Indonesia mengalami pertumbuhan tertinggi dari kelas lain, yaitu 11% dalam 10 tahun terakhir dan tumbuh 21% per tahunnya (sumber).

Para warga kelas menengah itu mengalokasikan pendapatannya demi hiburan. Salah satunya ialah menonton film di bioskop. Contohnya, beberapa Kompasianer nampaknya menonton film di bioskop setiap akhir pekan atau setiap premiere film baru. 

Itu nampak dari tulisan bertopik film dari para Kompasianer tersebut. Bahkan ada salah satu teman saya yang bisa menonton beberapa film terbaru setiap minggunya. Mereka ini adalah bagian dari kelas menengah yang sedang tumbuh di Indonesia.

Sebagai perbandingan, kalau kita melihat data kelas menengah di China, jumlahnya sudah mencapai sekira 400 juta orang (sumber). Itu adalah potensi yang luar biasa besar bagi industri film dan bioskop di China.

Tak heran, film karya mereka yang berjudul "The Wandering Earth" meraih sukses besar menjadi film terlaris kedua tahun 2019 di seluruh dunia. Sebelumnya film itu bahkan menduduki posisi pertama sebelum direbut oleh "Captain Marvel" (sumber).

Bahkan perbioskopan di China menjadi salah satu yang paling bergairah di dunia. Baru-baru ini, tersiar kabar omzet penjualan tiket bioskop di Negeri Tirai Bambu itu mencapai tiga triliun rupiah di hari pertama liburan Imlek (sumber)

Kondisi perbioskopan China yang cerah tentu saja mendukung perfilman mereka. Saat ini film-film produksi China nampaknya telah berhasil menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. 

Dari daftar film terlaris di China yang disusun oleh China Box Office (CBO), film-film produksi China menduduki posisi teratas. Film terlaris sepanjang masa di China saat ini adalah "The Wolf Warrior 2" yang berada di posisi puncak, disusul "The Wandering Earth" di posisi kedua (sumber: CBO ).

Sejumlah film produksi Hollywood yang tayang di China masih kalah jauh. Sejauh ini, film Hollywood yang terlaris di China adalah "The Fate of the Furious" dan berada di posisi ke-7 daftar film terlaris versi CBO. Film "Avengers: Infinity War" yang sukses dimana-mana ternyata hanya menduduki peringat ke-11 film terlaris di China sepanjang masa.

Bagaimana dengan data film Indonesia? Bagaimana posisi film nasional dengan film-film impor? Sayangnya di Indonesia belum terdapat chart film terlaris yang serupa dengan daftar yang dibuat CBO di China atau Box Office Mojo di Amerika Serikat. Tetapi data dari FilmIndonesia.or.id lumayan menggambarkan kesuksesan perfilman nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun