Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Mengulas "Gramedia Boom Sale" dan "Big Bad Wolf Surabaya 2018", Dua Pesta Buku Besar yang Hadir Serempak

2 Oktober 2018   19:36 Diperbarui: 3 Oktober 2018   12:14 3593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Big Bad Wilf Bangkok 2017 lalu. (sumber: xinhuanet.com)

Sekilas saya melihat buku-buku yang ditawarkan adalah buku anak. Di dekat pintu keluar, tersedia satu kotak untuk memasukkan buku-buku yang akan disumbangkan. Semangat berbagi buku untuk sesama yang dipromosikan di even ini patut diapresiasi.

Kesepuluh, kini ada pilihan merchandise selain pin dan poster. Kini tersedia kaos dengan pilihan desain keren yang bisa ditebus dengan harga cukup terjangkau. Pin dan poster juga tidak pelit memberi bonus bila membeli dalam jumlah banyak. Booth khusus merchandise yang sebelumnya hanya ada di dekat pintu keluar, kini juga tersedia di tengah area bazaar buku.

***

Nah, setelah mendengar hal-hal baik BBW Surabaya tahun 2018, sekarang saya akan bagikan hal-hal yang yang kurang bagus mengenai BBW Surabaya berdasarkan pandangan atau pengalaman pribadi dan informasi atau curhatan yang dibagikan di medsos. Tujuan saya menyampaikan hal negatif ini agar ada peningkatan kualitas even di tahun-tahun mendatang.

Pertama, saya masih belum memahami mengapa mayoritas buku-buku yang ditawarkan adalah buku anak? Sebagai informasi, dari lay-out even yang dipasang di depan pintu masuk venue, kira-kira porsi buku anak mencapai 80 persen baik dari BBW sendiri dan penerbit Mizan. Buku anak yang dimaksud di sini adalah buku untuk anak-anak mulai balita hingga usia SD. Ada berbagai jenis buku mulai buku cerita bergambar atau picture books, activity books, pop-up books, sound books, AR (augmented reality) books, dan lain-lain.

Porsi buku anak yang sangat besar ini sudah pasti mengecewakan para pengunjung dewasa. Bahkan ada salah satu akun Instagram yang mengikuti akun Instagram BBW Indonesia (@bbwbooks_id) yang mengatakan bahwa BBW Surabaya tahun ini malah mirip children's book fair saking banyaknya buku anak. Saya setuju dengan pendapatnya.


Bagaimana tidak, buku- anak tersebar di berbagai tempat mulai pintu masuk, depan panggung, area penitipan hingga area kasir! Sementara buku-buku umum atau dewasa lainnya yaitu non fiksi, fiksi dan sastra hanya di kisaran 20 persen. 

Itu sudah termasuk buku-buku berbahasa Indonesia yang disediakan oleh pihak Mizan. Kurangnya porsi buku dewasa baik fiksi atau non-fiksi adalah kekurangan kedua yang saya tangkap dalam even tersebut.

Buku-buku impor ekonomi, bisnis dan manajemen impor, termasuk tentang leadership hanya terhampar di satu meja. Tahun lalu buku-buku bertema ini tersedia di dua meja dengan banyak sekali pilihan judul dari beragam penulis (catatan: meja yang digunakan di BBW Surabaya berukuran kira-kira 4 x 1,5 meter dimana buku-buku ditata di kedua sisi panjangnya). Tahun ini rasanya sungguh berbeda sehingga ada keterbatasan pilihan buku di topik ini.

Buku-buku fiksi dewasa impor yang tahun lalu bejibun, kini hanya tesedia di satu meja, begitu pula buku-buku sastra dalam bahasa Inggris. Buku-buku komik, graphic novel, dan fiksi remaja juga demikian, masing-masing hanya tersedia di satu meja dengan pilihan terbatas. Sampai saat ini saya hanya mendapatkan satu buku genre fiksi karena buku-buku fiksi yang ditawarkan kurang menarik hati saya.

Buku-buku non fiksi impor lainnya letaknya bercampur misalnya buku-buku bertema biografi bercampur dengan buku-buku sejarah, juga buku-buku self-help dibaurkan dengan buku-buku bertema kesehatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun