Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rumah Hook dan Sejumlah Konsekuensi Sosialnya

3 Juli 2018   17:59 Diperbarui: 3 Juli 2018   18:11 3158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
edesainminimalis.com

Bagi kita yang sedang mencari rumah tinggal, sebagian dari kita pasti berharap mendapatkan rumah pojok atau rumah hook atau corner lot yang berlokasi di sudut atau pojok setiap ruas perumahan atau blok.  Alasan utama ialah karena rumah hook lebih luas berkat adanya sisa lahan yang dapat dipakai untuk ekspansi bangunan.

Dari sisi harga, harga rumah hook dengan rumah lainnya pasti lebih tinggi karena ada sisa lahan yang harganya biasanya dihitung per meter persegi. Jika budget kita cukup maka hal itu tidak menjadi masalah.  Sebagian masyarakat bersepsi bahwa memiliki rumah hook itu lebih baik daripada rumah lain yang berada di dalam ruas perumahan atau blok.

Namun dari sejumlah kelebihan-kelebihannya, perlu Anda ketahui bahwa memiliki rumah hook ibarat duduk di kursi hot seat pesawat. Ada sejumlah konsekuensi sosial bagi pemilik rumah hook yang perlu Anda perhatikan. Jika Anda adalah hendak menyewa rumah hook, ada baiknya Anda juga perlu memperhatikan konsekuensi-konsekuensi tersebut karena sebagai penyewa rumah hook, Andalah yang nantinya akan kerap berinteraksi dengan lingkungan setempat.

Konsekuensi pertama berkaitan dengan lalu-lintas jalan. Jika hendak memperluas bangunan rumah hook baik semi permanen ataupun  permanen, perlu untuk memperhatikan lingkungan sekitar, khususnya jika rumah hook terletak di pertigaan atau perempatan jalan yang cukup ramai lalu lalang kendaraan.

Pastikan pagar keliling rumah tidak tertutup agar pengendara kendaraan dapat melihat dengan jelas sisi jalan yang lain agar tidak terjadi tabrakan antar kendaraan. Kecelakaan di persimpangan kerap terjadi karena pandangan pengendara kendaraan terhalang oleh tertutupnya pagar keliling rumah hook yang dibuat terlalu tinggi. Jika rumah hook persisi di jalan buntu atau ditutup portal, maka konsekuensi ini mungkin bisa diabaikan.

Sebenarnya di pasaran telah ada produk cermin cembung tikungan untuk mencegah kecelakaan di persimpangan jalan. Namun cermin tersebut kerap luput dari perhatian para pengguna jalan. Untuk itu, penghuni rumah hook perlu memberikan keleluasaan pandangan setiap pengendara kendaraan dengan tidak menutup pagar keliling rumah dengan pagar besi atau tembok yang tinggi dan tertutup, menutup pagar baik dengan penutup berbahan plastik atau fiber, ataupun membuat pagar dengan tanaman merambat yang tinggi dan lebat.

Konsekuensi kedua, penghuni rumah hook memastikan kebersihan lingkungan di area luar sepanjang pagar keliling rumahnya. Rumah hook memiliki area jalan yang lebih luas dan kadang strategis dan sering dilewati warga atau pemakai jalan lain. Hal ini membuat penghuni rumah hook menjadi sorotan spotlight. Memastikan area jalan bersih memunculkan kesan positif terhadap penghuni rumah hook.

Penghuni rumah hook juga perlu memperhatikan kelancaran saluran air atau parit atau got di area rumahnya. Apalagi jika parit di rumah hook adalah lokasi bertemunya parit dari blok lain dan blok rumah hook yang  berfungsi mengalirkan air ke saluran berikutnya atau ke pembuangan sekunder atau sungai. Jika demikian, maka parit di area rumah hook bisa dibilang merupakan prasarana vital bagi sebuah kompleks perumahan.

Penghuni rumah hook (baik pemilik atau penyewa) punya tanggung jawab tidak tertulis untuk memastikan air di parit mengalir lancar dan tidak terjadi penyumbatan yang bisa berdampak pada kesehatan warga, misalnya berkembangnya populasi nyamuk demam berdarah atau Aedes Aegypti. Penyumbatan saluran parit juga berpotensi menyebabkan luapan air atau bahkan banjir ketika musim hujan tiba.

Guna mencegah hal tersebut, penghuni rumah hook "memiliki tugas" mengeluarkan sampah-sampah plastik atau daun-daun yang membendung aliran air di parit. Hal ini bisa dilakukan secara berkala misalnya seminggu atau sebulan sekali. Meskipun hal ini bisa dilakukan dengan kerja bakti warga, namun sesungguhnya ini adalah salah satu konsekuensi bagi penghuni rumah hook.

Masih berkaitan dengan konsekuensi kedua ini, sebagian kompleks perumahan memiliki jalan kompleks yang tidak lebar. Untuk memperlebar jalan kadang solusinya ialah dengan menutup saluran parit baik dengan penutup beton atau pelat besi. Hal ini sah-sah saja tetapi ini akan membuat penghuni rumah hook tidak rajin mengontrol saluran air di parit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun