Mohon tunggu...
Gabriel Tondi Lubis
Gabriel Tondi Lubis Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar - SMA Kolese Kanisius Jakarta

Seorang pelajar di SMA Kolese Kanisius Jakarta menunjukkan ketertarikan yang mendalam pada dunia bisnis, sejalan dengan arah tujuan pendidikannya di perguruan tinggi. Juga menunjukkan minat yang kuat dalam bidang jurnalistik, dan memimpin sebuah ekstrakurikuler jurnalistik di sekolah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Desa Jatiwulih: Salah Satu Sumber Daya untuk Pariwisata yang Semakin Maju

25 Februari 2024   20:17 Diperbarui: 25 Februari 2024   20:17 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Desa Jatiluwih memiliki wilayah seluas 2.233 hektare dengan 303 hektare merupakan area sawah berundak yang terkenal. Keindahan sawah berundak ini yang kemudian mendorong UNESCO menetapkan Desa Jatiluwih sebagai salah satu warisan budaya dunia pada bulan Juni 2012. 

Nama Jatiluwih sendiri memiliki makna yang unik. Kata "jaton" berarti jimat dan "luwih" bermakna bagus. Masyarakat setempat percaya bahwa desa mereka memiliki berkah yang luar biasa, maka diberi nama Jatiluwih yang artinya desa dengan jimat yang benar-benar bagus. Selain sawah berundak, Desa Jatiluwih juga memiliki beberapa objek wisata alam lainnya seperti air terjun dan pura yang memiliki daya tarik tersendiri.

Desa Jatiluwih dikelilingi pegunungan dengan ketinggian rata-rata 700 meter di atas permukaan laut. Udara di desa ini sangat dingin dan sejuk dengan suhu rata-rata harian 20 derajat Celcius. Kondisi iklim ini sangat cocok untuk pertanian padi di sawah berundak yang menjadi ciri khas Desa Jatiluwih. 

Masyarakat Desa Jatiluwih dikenal sangat menjaga tradisi dan kearifan lokal mereka. Mereka masih melestarikan upacara adat serta ritual keagamaan di pura-pura. Kearifan lokal ini telah diwariskan secara turun temurun dan menjadi kunci keberhasilan pengelolaan pertanian dan pariwisata Jatiluwih hingga mendapat pengakuan dunia.

Perkembangan yang sudah ada selama 10 sampai 5 tahun terakhir cukup terlihat dalam beberapa faktor, walau tidak terlihat secara visual di peta. Perubahan yang terjadi diamati melalui detail yang ditangkap oleh lembaga negara ataupun lembaga masyarakat. 

  • Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jatiluwih meningkat pesat dalam 10 tahun terakhir. Pada tahun 2012, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jatiluwih hanya sekitar 100.000 orang per tahun. Namun, pada tahun 2022, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jatiluwih meningkat menjadi sekitar 1 juta orang per tahun. 

  • Jumlah pengunjung juga berubah tidak hanya dalam jangka waktu yang panjang sekali. Sebelum pandemi menyerang, kira - kira ada 1.000 pengunjung per harinya yang mendatangi desa. Pada saat pandemi, kira - kira hanya 20 orang. Setelah pandemi berakhir, 400 - 500 orang mulai mendatangi desa.

Program - program pemerintah pusat dan daerah yang ada telah mendukung kemajuan SDA, secara khusus perkebunan dan pertanian, serta ada beberapa sektor lainnya:

  • Sawah Sawah merupakan sumber daya alam terbesar yang dimiliki Desa Jatiluwih, dengan total luas 303 hektare. Sawah ini memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan terasering atau bertingkat. Lahan sawah yang luas ini juga dimanfaatkan untuk berbagai tanaman pertanian.

  • Hutan Desa Penglipuran mulai dikembangkan sejak tahun 1990-an sebagai hutan lindung dan konservasi oleh masyarakat desa, sekarang menjadi sumber kayu, sarang burung walet, serta objek wisata lingkungan.

  • Beberapa hasil jualan masyarakat juga mungkin terkait dengan SDA. Contohnya adalah kripik yang dijual oleh seorang warga, yang merupakan olahan dari keladi, singkong, pisang. Ada pula beras putih, beras merah, dan ketan. 

Saat ini, turis asing harus membayar Rp 40.000 untuk masuk Jatiluwih. Turis domestik Rp 15.000. Maka, naiknya jumlah turis berarti bertambahnya pundi-pundi rupiah di Jatiluwih. Dari semula kurang dari Rp 3 miliar pada 2014, pada tahun lalu naik lebih dari tiga kali lipat menjadi hampir Rp 9,8 miliar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun